Find Us On Social Media :

Kisah Simon Tandi, Korban Selamat Pembantaian KKB di Nduga, Papua: Saya Tidak Tahu Harus Melarikan Diri ke Mana

By Hastin Munawaroh, Minggu, 9 Desember 2018 | 14:49 WIB

Kisah Simon Tandi, korban selamat pembantaian KKB di Nduga, Papua

Baca Juga : EKSKLUSIF : Pertemuan Terakhir Keluarga dengan Emanuel Bano, Pekerja BUMN yang Diduga Jadi Korban Pembantaian di Nduga, Papua

"Saya sering ke sana untuk berdoa dan ibadah. Apalagi ada ibadah Natal, maka saya tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk pergi ke Gereja," kata Simon.

Tidak disangka, kegiatan ibadah Sabtu itu menyelamatkan Simon.

Ketika kembali ke camp, dia melihat kondisinya sudah berantakan.

Semua tas berisi pakaian berhamburan dan makanan berserakan di tanah.

Ke-29 temannya juga tidak ada. Simon dan Joni lantas bertanya pada warga sekitar.

Baca Juga : Update Kasus Pembunuhan 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua : Sempat Terjadi Baku Tembak Selama Proses Evakuasi Korban

Simon kaget mendengar puluhan temannya dibawa ke Puncak Kabo, diikat seperti tahanan perang.

"Saya kaget, saya bingung. Tapi saya dan Pak Joni memutuskan menyusul mereka karena katanya saya juga dicari.

Waktu itu hati saya sudah bilang, mungkin kami akan disiksa dan dipukuli di atas," jelasnya.

Simon Tandi dan Joni Pariangan Berniat Pergi Menuju Puncak Kabo

Ketika Simon dan Joni menuju ke Puncak Kabo, tiba-tiba ada warga yang memanggil mereka dengan bahasa daerah setempat.