Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
Grid.ID - Kabar mengejutkan datang dari artis kontroversial Nikita Mirzani.
Kemarin, Senin (16/7/2018), dirinya baru saja mengajukan itsbat nikah sekaligus gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan atas suaminya Dipo Latief.
Ia mengajukan hal tersebut melalui dua kuasa hukumnya, Usman dan Hendra Asmara.
Nikita Mirzani melakukan hal itu setelah rumah tangganya dilanda pertengkaran dashyat dan mengakibatkan dirinya pisah rumah dengan Dipo Latief sejak Juni.
“Udah sejak akhir bulan Juni ya, karena pertikaiannya dahsyat banget. Sampai akhirnya pisah rumah,” ungkap Fahmi Bachmid kuasa hukum lainnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/7/2018).
(BACA JUGA: Cabut Pengajuan Banding, Berikut Permintaan Dhea Annisa yang Tidak dikabulkan)
Tentu keputusan ini berat bagi Nikita, bahkan sebelumnya ia sempat mempertahankan rumah tangga yang baru terbina selama 5 bulan terakhir ini.
Namun sayang, Dipo Latief sama sekali tak mengubah sikapnya pada Nikita Mirzani sejak keduanya membangun bahtera rumah tangga.
"Iya dari awal itu sudah terjadi persoalan, ya terus dia bertahan satu minggu dua minggu ini, wah kan sudah mendekati minggu ketiga, nah dia mencoba untuk bertahan,"
"Siapa tahu manusia itu kan berubah sikap bisa menempatkan wanita pada tempatnya, bisa menempatkan seorang wanita sebagai istri, tenyata tidak," tambah Fahmi.
Diketahui sebelumnya, Nikita Mirzani melakukan nikah siri dengan Dipo Latief pada 18 Februari 2018 di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Namun tak bertahan lama, kemarin Niki memutuskan untuk mengakhiri rumah tangganya dengan cara mengajukan itsbat nikah dan menggugat cerai.
Agar pernikahannya diakui negara dan dirinya mendapat perlindungan hukum.
Sehingga jika nantinya keduanya resmi bercerai, Nikita Mirzani diakui negara sebagai mantan istri Dipo Latief.
Selan itu, kegagalan pernikahan kali ini bukanlah yang pertama bagi ibu dua anak ini. Sebelumnya Nikita juga pernah gagal dalam membina bahtera rumah tangga sebanyak dua kali. (*)