Find Us On Social Media :

Meski Suhu Dingin Sebabkan Embun Upas di Dieng, Masyarakat Tetap Semangat Gelar Dieng Culture Festival

By Dewi Lusmawati, Sabtu, 4 Agustus 2018 | 08:11 WIB

Fenomena Embun Upas dan pameran Dieng Culture Festival

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID - Suhu dingin tengah melanda kawasan Dieng dan sekitarnya.

Hal ini seperti dikutip Grid.ID dari unggahan Twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Lewat akun @Sutopo_PN, pada 4 Agustus 2018, ia membagikan fenomena embun beku yang terjadi di Dieng.

"Embun beku menyerupai salju atau lapisan es sesungguhnya fenomena alamiah yang terjadi setiap tahun di Pegunungan Dieng. Masyarakat Dieng menyebut embun upas karena racun bagi tanaman pertaniannya. Terjadi selama Juli-Agustus saat puncak kemarau. Air dan embun pagi membeku," tulis @Sutopo_PN.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Parayudhi menjelaskan Embun Upas merupakan fenomena yang terjadi akibat uap air yang terkondensasi secara alami dan mengalami pembekuan akibat suhu ekstrem di kawasan tersebut akhir-akhri ini.

Secara umum, lanjut dia, Jawa Tengah sudah memasuki musim kemarau, termasuk daerah Dieng, Banjarnegara.

BACA JUGA: Suhu di Dieng Mencapai Minus 5 Derajat Celcius, Air yang Keluar dari Paralon Jadi Bongkahan Es

Pada musim kemarau, peluang terjadi hujan sangat kecil karena tidak banyak tutupan awan yang berpotensi hujan.

Hal ini mengakibatkan energi panas matahari yang terpantul dari bumi langsung hilang ke atmosfer.

Tidak adanya pantulan panas matahari yang dikembalikan oleh awan menyebabkan udara di permukaan relatif lebih dingin.

“Kondisi ini jika terjadi terus-menerus akan menyebabkan udara semakin dingin,” katanya.

Meski suhu dingin tengah melanda Dieng saat ini, namun agaknya semangat masyarakat untuk menyelenggarakan Dieng Culture Festival (DCF) tak memudar.

Perhelatan Dieng Culture Festival (DCF) resmi dibuka pada, Jumat (3/8/2018).

BACA JUGA: Dibalik Cantiknya Dataran Tinggi Dieng, Adanya Embun Bun Upas Menyimpan Bahaya

Ribuan pengunjung mulai memadati komplek wisata Dieng.

Jalan menuju pusat kegiatan di komplek Candi Arjuna pun mulai dipadati kendaraan.

Pameran produk UMKM dan Desa Wisata mengawali rangkaian kegiatan yang berlangsung setahun sekali ini.

Dikutip Grid.ID dari Tribun Jateng, di lapangan komplek pendopo Soeharto- Whitlam, puluhan stan UMKM berdiri menjajakan produk unggulan mereka.

Uniknya, acara ini diselenggarakan disaat Dieng masih dilanda suhu dingin.

Pameran ini menjadi ajang bagi desa-desa wisata di Kabupaten Banjarnegara untuk menujukkan kebolehan objeknya kepada pengunjung DCF sekaligus wisatawan.

BACA JUGA: Mengenal 'Bun Upas', Fenomena Embun Racun yang Melanda Dieng

Desa wisata ini berasal dari berbagai kecamatan di Banjarnegara baik yang sudah maju maupun tengah berkembang.

Panitia pameran Desa Wisata Banjarnegara (Dewitara) Dimas mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk ikut meramaikan dan menyukseskan DCF.

Selain itu, pihaknya sekaligus ingin memperkenalkan desa-desa wisata di Kabupaten Banjarnegara.

Acara DCF yang mampu menyedot ribuan pengunjung dari berbagai daerah dan mancanegara jadi kesempatan desa-desa wisata ini untuk promosi.

"Selain meramaikan, ini juga untuk mempromosikan desa-desa wisata di Bajarnegara selain Dieng,"katanya

Para pengelola desa wisata menampilkan keunggulan desa wisata masing-masing pada pameran itu.

BACA JUGA: Dieng Culture Festival, Kisah Anak Gembel dan Kesejahteraan Masyarakat

Stan-stan dihias dengan benda-benda yang menyimbolkan identitas desa wisata mereka.

Pengelola Desa Wisata Winong Kecamatan Bawang misalnya, menghiasi stan dengan aneka perlengkapan tubing yang menjadi andalan objek wisata mereka.

Selain memamerkan objek wisata andalan, para pengelola wisata juga menampilkan produk unggulan desa mereka, semisal kerajinan hingga kuliner khas.

Pengelola Desa Wisata bukit Tampomas Gentansari Kecamatan Pagedongan menampilkan berbagai produk makanan khas desa, antara lain Wedang Badeg dan Degan Bakar.

Adapun pengelola Desa Wisata Rumpit Bike Park Salamerta Kecamatan Mandiraja menyajijan Wedang Rempah dengan bahan utama Kayu Secang sebagai minuman khas pendukung wisata mereka.

Andika Dwi Prasetyo, Ketua Pokdarwis bukit Tampomas mengatakan, kegiatan ini sangat berarti bagi pihaknya karena menjadi ajang yang strategis untuk mempromosikan wisata.

BACA JUGA: Don't Miss It! Dieng Culture Festival 2018, Awal Agustus Digelar

Terlebih, objek wisata yang dikelola pihaknya terbilang baru dan masih dalam tahap pengembangan sehingga memerlukan promosi yang gencar.

Ribuan pengunjung DCF diharapkannya mampir ke stan desanya. Berawal perkenalan di stan, mereka diharapkan tertarik untuk berkunjung langsung ke objek wisata yang ditawarkan pihaknya.

Andika tak memungkiri, kebanyakan wisatawan terutama dari luar daerah hanya mengenal Dieng yang menjadi objek andalan Kabupaten Banjarnegara.

Padahal, menurut dia, masih banyak objek wisata lain di Kabupaten Banjarnegara yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.

Selain promosi, kata Andika, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman dengan sesama desa wisata lain. Masing-masing kelompok desa wisata akan berbagi pengalaman dalam mengelola wisata dan saling memberi masukan untuk kemajuan pariwisata di desa masing-masing.

"Kami ingin belajar juga dengan kelompok yang sudah maju semisal Dieng, bagaimana bisa menarik turis mancanegara,"katanya.(*)