Find Us On Social Media :

Kebenaran Akan Tenggelamnya Kapal Titanic, Ternyata Bukan Hanya Menabrak Gunung Es Semata

By Seto Ajinugroho, Kamis, 16 Agustus 2018 | 16:33 WIB

Kebenaran akan tenggelamnya Titanic

Grid.ID - Tampaknya setiap generasi manusia dibumi bakalan tahu dan 'ngeh'apa itu kapal Titanic.

Penyumbang pengetahuan mereka akan kapal berbobot 52 ribu ton tersebut tak lain dari film 'Titanic'yang dibintangi oleh Leonardo Dicaprio sebagai Jack dan Kate Winslet sebagai Rose.

Di alur cerita film Titanic, sebagian fakta disajikan bagaimana tenggelamnya kapal mewah di tahun 1912 itu.

Termasuk proses tabrakan kapal dengan bongkahan es di Samudra Atlantik Utara saat melakukan perjalanan dari Southampton Inggris ke New York City, AS.

BACA : Sudah Berumur, Tiga Pasangan di Luar Nikah Nekat Mesum di Siang Hari Bolong

Tapi para ilmuwan dan sejarawan mulai meragukan akan tenggelammnya Titanic bukan hanya menabrak bongkahan es, melainkan ada faktor human error.

Apa saja? berikut penelusuran Grid.ID.

1. Titanic tenggelam karena Api

Jurnalis bernama Sena Molony mengungkapkan jika Titanic tenggelam karena api.

Molony yang sudah mempelajari dan mendalami tenggelamnya Titanic selama 30 tahun terperangah ketika meneliti foto-foto Titanic sebelum berangkat dari pelabuhan Southampton.

Ia menemukan noda hitam besar di lambung sebelah kanan Titanic.

Penyebab noda hitam itu ialah tungku api sebagai penghasil daya gerak baling-baling kapal.

Parahnya tungku api itu selama 3 minggu berturut-turut memanasi lambung kapal sebelah kanan dan menyebabkan material besi lambung menjadi rentan hingga mengurangi kepadatan metal sebanyak 75 persen!

Celakanya saat menabrak bongkahan es, lambung sebelah kanan yang rentan itulah yang kena dan menyebabkan kapal Titanic secara cepat tenggelam.

Jika tidak ada kasus ini maka metal lambung kapal sebelah kanan dipastikan masih bisa menahan gesekan dengan bongkahan es.

BACA : Gara-gara Digigit Anjing Seorang Perempuan Meninggal Dunia Setelah Terinfeksi Bakteri

2. Tidak adanya Teropong

Tahun 1912 di dunia belum ada sistem Sonar untuk mendeteksi anomali disekitar kapal seperti zaman sekarang.

Sebagai gantinya awak kapal harus menggunakan 'darto' alias Radar Moto/mata menggunakan teropong.

Kesampingkan film Titanic dimana awak kapalnya menggunakan teropong tapi terhalang gelapnya lautan saat malam hari.

Faktanya di kapal Titanic tidak ada teropong atau lebih tepatnya teropong tidak bisa digunakan.

BACA : 5 Hal yang Akan Terjadi Ketika Suami Ratu Elizabeth II Meninggal

Kenapa? hal ini karena seorang pelaut bernama David Blair yang merupakan awak kapal Titanic tak jadi ikut dalam pelayaran menuju maut itu.

Blair ialah petugas yang bertanggung jawab akan sebuah ruangan yang berisikan teropong bagi awak kapal.

Ketidakikutsertaan Blair dalam pelayaran amat mendadak, yakni saat detik-detik kapal hendak berlayar.

Parahnya, Blair lupa memberikan kunci ruangan kepada awak kapal lainnya.

Walhasil selama pelayaran Titanic seperti tanpa 'mata'dan hanya mengandalkan intuisi kapten kapal, Edward Smith.

3. Kurangnya sekoci penyelamat

Sebetulnya dua sebab diatas jika sudah terlanjur terjadi korban kapal Titanic bisa diminimalisir dengan sekoci penyelamat.

Perancang kapal Titanic, Alexander Carlisle menyebut dengan penumpang sebanyak itu maka harus diimbangi dengan banyaknya sekoci penyelamat minimal berjumlah 60 buah.

Tapi kenyataannya di Titanic hanya memiliki 20 buah sekoci.

Alasannya sungguh naif, karena jika kapal dijejali 60 buah sekoci maka akan mengurangi estetika kapal karena sekoci akan berjejalan berantakan di dek kapal.

Jadi, tenggelamnya Titanic yang dijuluki 'Bahkan Tuhan Sekalipun Tak Bisa Menenggelamkannya' memang benar, karena manusia sendirilah yang melakukan human error sehingga Titanic tenggelam.(Seto Aji/Grid.ID)