Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Perpecahan antara Korea Utara dan Korea Selatan nampaknya sudah benar-benar hanya ada di masa lalu.
Pemimpin masing-masing negara tersebut baru saja bertemu untuk yang ketiga kalinya tahun ini.
Dilansir dari artikel The Sun yang terbit Selasa (18/9), Presiden Korea Selatan Moon Jae In bertandang ke Korea Selatan bersama istrinya Kim Jung Sook.
Ratusan orang mengayunkan bendera unifikasi ketika Jong Un dan Jae In saling menyapa di Bandara Pyongyang.
Kim Jong Un juga didampingi istrinya Ri Sol Ju.
Mereka berempat menaiki mobil dengan atap terbuka menuju kota.
Baca Juga : Melaney Ricardo Keliru Tag Foto, Indra Herlambang: Teman Seperti Ini Enaknya Diapain, Gaes?
Pengamanan ketat mengawal perjalanan Jong Un dan Jae In.
Warga Korea Utara telah memenuhi sepanjang sisi jalan mengenakan pakaian tradisional.
Mereka memegang bunga dan bendera unifikasi Semenanjung Korea serta bendera Korea Utara.
Ada juga yang membawa poster bertulisan, "Kami sangat antusias menyambut kedatangan Presiden Moon Jae In di Pyongyang!"
Dua pemimpin negara tersebut lalu berhenti di Paekhwawon State Guest House, tempat menginap Moon.
Menurut rencana, Kim dan Moon akan berdialog dari pukul 15.30 hingga 17.00 waktu setempat.
Baca Juga : Adik Paula Verhoeven Merasa Buluk Saat Bersebelahan dengan sang Kakak
Moon berharap dapat menggunakan kesempatan ini untuk memperbaiki hubungan antar kedua negara.
Moon menandatangani buku tamu dan menuliskan sebuah pesan:
"Untuk perdamaian dan kemakmuran, satu bangsa satu pemikiran!"
Saat ini, berbagai kerja sama antara Korea Utara dan Korea Selatan terhenti akibat sanksi yang diturunkan oleh Amerika Serikat.
Dialog antara Kim dan Moon direncanakan akan berlangsung pada Selasa dan Rabu (18-19/9).
Jika berjalan lancar, keduanya akan mengumumkan hasil pertemuan pada hari Rabu.
Baca Juga : Putrinya Masih Berobat di Singapura, Denada Jual Rumah Mewahnya di Kawasan TB Simatupang
Media pemerintah Korea Utara mengabarkan bahwa Kim dan Moon akan melanjutkan komitmen mereka dalam mewujudkan perdamaian, kemakmuran dan reunifikasi Semenanjung Korea.
(*)