Find Us On Social Media :

Kisah Putra Mandala Sakti, Bayi yang Ditemukan di Atas Pohon Pasca Tsunami Palu, Sempat Dikira Sudah Meninggal

By Chandra Wulan, Jumat, 12 Oktober 2018 | 14:23 WIB

Putra Mandala Sakti, bayi korban gempa dan tsunami Palu

Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan

Grid.ID - Kisah mengharukan datang dari korban tsunami Palu.

Kali ini, seorang bayi ditemukan di atas pohon sehari pasca tsunami menerjang Kota Palu.

Namanya Putra Mandala Sakti.

Dilansir dari Tribun-Video.com, sepuluh anggota keluarga Putra terpisah akibat terkena gelombang tsunami.

Putra ditemukan berlumuran lumpur di atas pohon, 600 meter dari rumahnya.

Oleh warga, Putra dibawa ke posko pengungsian.

Baca Juga : Terkumpul Donasi Rp 3 Miliar bagi Korban Gempa, Dewa Budjana: Dana Diutamakan untuk Pendidikan

Keluarga baru bertemu Putra lima hari setelah tsunami menerjang Kota Palu pada Jumat (28/9) lalu.

Hal ini diawali dari Relawan Garbi yang mendistribusikan keperluan logistik ke Rumah Sakit Bhayangkara, Palu pada Senin (8/10).

Orangtua Putra mendengar kabar bahwa ada bayi laki-laki ditemukan.

Ternyata, bayi itu memang Putra Mandala Sakti anak mereka.

E.Z. Muttaqien Yunus koordinator media Garbi menceritakan reaksi ibu Putra ketika telah kembali dipertemukan dengan anaknya.

"Kami kira dia sudah meninggal, Pak."

Baca Juga : Bukan Dimaksudkan untuk Melarang, Berikut 4 Alasan Mengapa Relawan Asing Ditolak Masuk ke Palu

Kalimat itulah yang terucap dari ibunda Putra, di sela tangis haru yang pecah.

Selama lima hari sejak ditemukan, Putra diberi perawatan di RS Bhayangkara Palu.

Ia hanya minum susu formula karena tak ada ASI.

Update korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah per 10 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB, korban tewas berjumlah 2045 orang.

Hal tersebut diberitakan oleh Kompas.com pada Kamis (11/10).

Evakuasi korban telah dihentikan karena beberapa alasan, di antaranya kekhawatiran penyebaran virus dari mayat dan juga karena sebagian warga juga sudah mengikhlaskan.

Baca Juga : Viral Komentar Netizen yang Mengira Gempa Bisa Diprediksi, BMKG: Gempa Belum Dapat Diramal, Tapi Doi Segeralah Dilamar

(*)