Find Us On Social Media :

Sadar Dengan Keadaan Gajah Indonesia, Wulan Guritno Ikut Turun Tangan Sembari Galang Dana

By Siti Sarah Nurhayati, Selasa, 4 Desember 2018 | 08:42 WIB

Wulan Guritno (kanan) di acara malam penggalangan dana bertajuk 'Hope For Life Charity Night Sumatran Elephant' di Monopoli Hotel, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (3/12/2018).

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati

Grid.ID - Kepedulian Wulan Guritno untuk alam dan sekitarnya membuat dirinya tergerak untuk melakukan perubahan bagi ekosistem alam yang kian terkikis.

Apalagi keindahan alam kebanyakan hilang disebabkan oleh faktor manusia, salah satunya gajah yang dibunuh untuk diambil gadingnya.

Sehingga kini, Wulan ingin turut melestarikan hewan mamalia tersebut dengan membantu lewat galang dana dengan melelang karya.

Baca Juga : Dukung Acara Amal yang Digelar Wulan Guritno, Gisella Anastasia Sumbang Dana Senilai Rp 8,5 Juta

Wulan bekerjasama dengan WWF indonesia membuat acara malam penggalangan dana bertajuk 'Hope For Life Charity Night Sumatran Elephant' di Monopoli Hotel, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (3/12/2018).

"Tujuannya adalah mungkin panggilan jiwa. Kita tuh nggak memilih tapi kita yang dipilih, seperti dibukakan jalan oleh Tuhan atau universe. Kalo ini Gajah yang memilih kita, seperti meminta bantuan," ungkapnya.

Wulan juga menuturkan ia ingin membuat harapan bagi para gajah agar bisa bertahan hidup lebih lama tanpa adanya ancaman dari manusia maupun alamnya.

"Kita ingin menyebarkan harapan sih, dari segala aspek dan saling mengingatkan apa sih yang harus dilakukan sesama manusia. Yang pertama cancer sampe sekarang di sini lanjut ke kehidupan," tuturnya.

Baca Juga : Gara-gara Ketahuan Ambil Foto, 31 Pekerja BUMN Dibunuh Kelompok Pemberontak Papua Secara Sadis

Dengan mewujudkan hal tersebut, Wulan pun tergerak untuk membuat polisi gajah yang nantinya bisa menjadi penyeimbang dan penengah antara gajah dan manusia agar tak ada lagi gajah yang terbunuh secara sia-sia.

Sebab, Wulan sadar gajah adalah salah satu hewan yang bisa memperbaiki ekosistem manusianya.

"Supaya tidak terbunuh, tidak terjadi konflik, mungkin mereka bisa beranak pinak lagi sehingga ekosistem kita makin baik lagi," tukasnya.

Sebelumnya, Wulan juga sempat melakukan survei untuk mengetahui kehidupan gajah di habitat aslinya selama 3 hari di hutan Tesso Nilo bersama dua rekannya yakni Janna Soekasah Joesoef dan Amanda Soekasah. (*)