Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Para pemain film Foxtrot Six mengungkapkan untuk bermain action dituntut memiliki tubuh sehat dan bugar.
Apalagi urusan fisik, seluruh para pemain juga dituntut dengan pelatihan fisik secara militer agar memiliki fisik yang serupa dengan tentara.
"Iya kami dituntut secara fisik. Kita ada tuntutan secara look dan fisiknya. Kita juga latihan senjata, kita harus fasih memegang sniper, yang Rio sendiri harus fasih fighting-nya juga. Fighting-nya sangat berbeda," ujar Arifin Putra saat Grid.ID temui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2018).
Baca Juga : Dari Berlian Sampai Jam Tangan Bermerek, 4 Artis Ini Tak Pelit Berikan Kado Mewah untuk Asisten Rumah Tangga
Bahkan menurut Chicco Jerikho mengungkapkan setiap para pemain memiliki personal trainer untuk fighting choreo yang berbeda-beda.
"Ngomongin soal action bisa dibilang ini pertama kalinya, team mendesain fighting choreo yang beda dengan teman-teman yang lain," ucap Chicco Jerikho.
Dengan keterlibatan koreografi dari Uwais team, setiap pemain memiliki action yang berbeda-beda, dan mereka pun merasa puas bisa langsung tangani oleh team yang profesional.
"Pertama kalinya Uwais Team menampilkan sajian fighting koreo yang berbeda. Pertama kalinya Chicco dan Rio Dewanto main film action, dan action ya seperti ini. Dan kita melawan semua adegannya sendiri," ujar Chicco Jerikho.
"Dan nggak lupa juga kita di sini film action kira juga ditangani oleh yang terbaik di Indonesia. Bener-bener kebetulan ini film action pertama dan saya sangat puas di-handle dengan orang terbaik" sambungnya.
Baca Juga : Nabilah Eks JKT48 Bagikan Cerita Mistis Kala Dibuka Mata Batinnya
Peran ini dibintangi dibintangi aktor dan aktris ternama Tanah Air seperti Chicco Jericho, Rio Dewanto, Iko Uwais, Julie Estelle, Mike Lewis, Arifin Putra dan masih banyak lagi.
Film Foxtrot Six mengisahkan tentang kondisi masa depan Indonesia. Diceritakan seorang mantan anggota marinir bersama teman-temannya yang berjuang menyelamatkan Indonesia dari kemiskinan dan kekejaman sebuah partai pemberontak. (*)