Find Us On Social Media :

Mata Pelajaran Tanggap Bencana Akan Dimasukkan Ke Kurikulum Sekolah

By Lalu Hendri Bagus Setiawan, Selasa, 25 Desember 2018 | 18:08 WIB

epala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat ditemui Grid.ID dalam jumpa pers di Graha

Laporan Wartawan Grid.ID - Lalu Hendri Bagus

Grid.ID - Kepala Pusat Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan telah membicarakan wacana penambahan mata pelajaran soal tanggap bencana ke dalam kurikulum sekolah dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat ditemui Grid.ID dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018).

Awalnya Sutopo menjawab pertanyaan soal peran BNPB dalam mengedukasi masyarakat tentang tanggap bencana.

Baca Juga : Seventeen Jadi Korban Tsunami Banten, Pasha Ungu Usulkan Hari Duka Musik Indonesia ke Presiden!

Sutopo menjelaskan sudah banyak kegiatan yang dilakukan BNPB untuk mengedukasi masyarakat soal tanggap bencana.

Meski begitu, hal itu dirasa masih kurang mengingat anggaran BNPB yang terbatas.

"Sebenarnya udah banyak kita lakukan tapi anggaran terbatas belum bisa meng-cover se indonesia," ujar Sutopo Purwo Nugroho.

Mengatasi minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia soal kebencanaan padahal Indonesia berada di daerah cincin api yang rawan bencana, Sutopo mengatakan bekal tentang tanggap bencana akan disampaikan di sekolah sekolah.

"Soal pendidikan kebencanaan sudah kita bicarakan dengan Kemendikbud saat ini peraturan menteri sudah kita bahas untuk masuk dalam kurikulum," ujarnya lagi.

Baca Juga : Sambil Mengelus Nisan Sang Istri, Ifan Seventeen Ucapkan Pamit

Meski begitu, Sutopo menggaris bawahi pengetahuan tanggap bencana yang akan masuk kurikulum tidak akan menambah mata pelajaran baru melainkan akan dimuat di mata pelajaran yang terkait semisal Ilmu Pengetahuan Alam.

"Tapi bukan mata pelajatan baru apalagi untuk di ujiankan, tidak, masuk di mata pelajaran tertentu. kurikulum kebencanaan yang lainya masih perlu ditingkatkan lagi," pungkasnya. (*)