Find Us On Social Media :

Pesona Busana Tenun Gaya Kontemporer dari Cita Tenun Indonesia dan 6 Desainer Tanah Air di Jakarta Fashion and Food Festival 2017

By Ridho Nugroho , Selasa, 2 Mei 2017 | 03:12 WIB

Deretan pesona busana tenun di peragaan Cita Tenun Indonesia bersama 6 desainer di JFFF 2017.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ridho Nugroho

Grid.ID – Tak pernah berhenti melestarikan dan mengeksplorasi kekayaan tenun nusantara itulah yang selalu terbersit di setiap langkah Cita Tenun Indonesia.

Kecintaannya pada beragam motif tenun asal daerah di Indonesia tak hanya sampai pada pemberdayaan para pengrajinnya saja, tapi bagaimana tenun dapat diterima khalayak dunia dalam siluet modern yang mampu merenggut minat pencinta mode secara global.

Sekali lagi, CTI membuktikkan keseriusannya untuk menampilkan sisi kain tenun bukan hanya dalam daya pikat khas etniknya saja, melainkan juga tenun yang berdaya pakai tinggi.

(BACA JUGA: Manjha Hijab Ivan Gunawan, Koleksi Mode Baru ‘Igun’ Lainnya di Panggung Jakarta Fashion and Food Festival 2017)

Sebuah peragaan busana yang memanjakan mata bertajuk ‘Jalinan Lungsi Pakan’ dihadirkan oleh Cita Tenun Indonesia di panggung mode Jakarta Fashion and Food Festival 2017.

Kali ini, CTI menggandeng 4 desainer ternama Indonesia serta 2 desainer muda tanah air.

Sebut saja, Happa by Mel Ahyar, Rusly Tjohnardi, Tri Handoko, dan Yongki Budisutisna serta 2 desainer muda pemenang Indonesia Young Fashion Designer Competition 2017 Farhanah & Fairuz dan Tiara Zahra.

(BACA JUGA: Bangga, Saat Fashion Muslim Indonesia Jdi Kiblat Fashion Muslim Dunia Lewat MUFFEST 2017)

Mendengar nama empat desainer beken di atas, kamu pasti sudah bisa menebak bagaimana seorang Mel Ahyar dan Tri Handoko menciptakan koleksi yang kental akan ciri khas rancangan mereka.

Di tangan kedua desainer andal tersebut, tenun tak berwujud seperti busana etnik yang terkesan kaku dan kuno, melainkan gaya quirky nan kontemporer yang menawarkan teknik re-work dan deskontruktif.

Sedangkan, Yongki Budisutisna dan Rusly Tjohnardi menelurkan rancangan dengan aura feminin nan elegan yang begitu kental lengkap dengan detail embellishment di sana-sini yang memberi kesan mewah sekaligus glamor.

(BACA JUGA: 48 Koleksi Busana Hijab Modern Simpel Minimalis Elegan dari L.tru di ‘Hello’ L.tru Annual Collection 2017)

Sementara, dua desainer muda lainnya yaitu Tiara Zahra dan Baraba by Farhanah dan Fairuz memberikan warna segar yang feminin dan playful melalui aplikasi ruffles dan lipit yang membuat tenun bukan lagi busana yang diperuntukkan untuk pakaian formal dan kelompok usia tertentu, melainkan juga untuk usia muda.

“Keindahan kain tenun Nusantara bukan sekedar bagian dari budaya bangsa, tapi merupakan elemen penting industri mode saat ini. Sudah 6 kali kami lakukan kerjasama dengan tim desainer fesyen dan interior, pewarna dan antropolog. Daerah-daerah menghasilkan kain-kain baru untuk fesyen. Misalnya tenun Lombok, Bali, Garut, Jawa Tengah,” kata Pembina Cita Tenun Indonesia, Oke Hatta Rajasa, Selasa (25/4).

(BACA JUGA: Desainer Langganan Syahrini, Hengky Kawilarang, Gelar Fashion Show dengan Ornamen Origami)

Mel Ahyar: Mempersembahkan koleksi salah satu tenun Nusa Tenggara Timur yaitu dari Lombok. Mel terinsipirasi dari kerajaan yang sempat hilang dari peredaran.

Sehingga karyanya dinamakan Benang Putus. Kerajaan tersebut bernama Selaparang.

Di kerajaan tersebut dulu merupakan peradaban agama islam yang dibawa oleh saudagar Arab Saudi dan masih berkembang mayoritas hingga saat ini.

Tri Handoko: Mengusung tema “Adhibhuta” sesuai dalam agama Hindu adalah berarti “Pengertian”. Sebuah implementasi dari sebuah karya dengan menggunakan tenun Rang-Rang Bali yang bernapaskan gaya modern dan minimalis.

Yongki Budisutisna: Menggunakan kain tenun limar asal Sumatera Selatan. Karyanya diberi nama “Radiant” dengan warna ceria nan kontras yang terinspirasi dari warna batu mulia.

Rusly Tjohnardi: Menghadirkan warna keemasan mewah dan warna-warni yang bertajuk ‘Bianglala Emas’ dengan modifikasi kain Eropa serta tenun songket pakan dari Halaban, Payakumbuah, Sumatera Barat. (*)

(ITA ADNAN/NOVA.ID UNTUK GRID.ID)