Find Us On Social Media :

Diet Ketogenik: Buat Apa Kadar Gula darah Normal Tapi Jantung atau Ginjal Rusak?

By Jayeng, Selasa, 9 Mei 2017 | 04:58 WIB

Quote

Grid.ID - Popularitas diet ketogenik terus meningkat.

Salah satu manfaat yang dicari banyak penderita diabetes adalah bisa membuat kadar gula darah turun.

Namun, ketahui juga efek sampingnya dalam jangka panjang.

Diet ketogenik atau diet keto pada dasarnya merupakan pola makan rendah karbohidrat.

Bahkan nggak mengonsumsi sumber karbohidrat dan memperbanyak asupan lemak serta protein hewani.

Asupan lemak ini akan menjadi sumber energi menggantikan karbohidrat.

Karena tingginya lemak yang dikonsumsi, maka tubuh akan menghasilkan benda keton atau hasil pemecahan lemak.

Kadar keton yang tinggi dapat membuat dehidrasi dan perubahan keseimbangan zat kimia dalam darah.

Mengurangi karbohidrat memang bisa menyebabkan gula darah turun dan tubuh mulai memecah lemak sebagai energi atau disebut dengan ketosis.

(BACA JUGA Anak Generasi Millennials Berani Melakukan Hubungan Seks di Luar Nikah, Salah Siapakah? )

(BACA JUGA Selain Payudara, Ternyata Ukuran Tubuh Tersembunyi Ini Juga Menentukan Kekuatan Seks Wanita di Mata Pria)

Menurut dr. Dante Saksono, Sp.PD (K), untuk jangka pendek memang ketosis ini tidak menyebabkan efek berbahaya.

"Dalam jangka panjang, keton yang meningkat akan membuat keasaman darah naik,” urai dr. Dante.

“Salah satu tandanya adalah perut terasa sering mual," kata dokter dari RSCM Kencana Jakarta ini.

Ia mengatakan, meski diet ini bisa membuat kadar gula darah turun, tetapi tingginya keton bisa merusak organ tubuh.

"Target pengobatan diabetes bukan hanya gula darah turun, tetapi mencegah terjadinya komplikasi jangka panjang,” terangnya.

“Buat apa kadar gula darah normal tetapi malah sakit jantung atau ginjalnya rusak," ujarnya.

(BACA JUGA Hindari 3 Penyebab ini, yang Membuat Atraksi Seksmu Jadi Tidak Menyenangkan)

Diet ketogenik juga hingga saat ini masih menjadi perdebatan para ahli nutrisi dunia.

Pihak yang pro menganggap diet ini bisa menjadi cara untuk menurunkan berat badan dalam jangka pendek bagi orang yang obesitas.

Sementara yang kontra, menganggap diet ini berbahaya.

Untuk penderita diabetes, para ahli mengatakan banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah secara aman dalam jangka panjang. (*)

(Lusia Kus Anna)

(Susanto/Indra)