Find Us On Social Media :

Presiden Jokowi Marah Mengecam Bom Bunuh Diri di kampung Melayu

By Rich, Kamis, 25 Mei 2017 | 16:32 WIB

Presiden Joko Widodo mengecam Bom Bunuh Diri Kampung Melayu

Grid.ID - Bom bunuh diri baru saja terjadi di Terminal TransJakarta Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5/2017) malam.

Diindikasi pelaku merupakan jaringan teroris ISIS, dan merupakan lanjutan serangan teror di Manchester Arena, UK, juga di Marawi Mindanao, Filiphina.

"Densus 88 diharapkan dapat melihat dugaan keterkaitan dengan kejadian serangan teroris yang terjadi di Inggris dan Filipina kemarin," ujar Nasir, Kamis (25/3/2017). Ujar Anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Nasir Djamil.

(Baca Juga: Bom Meledak di Kampung Melayu, Korban Bertambah Menjadi 15 Orang )

Presiden Joko Widodo mengecam aksi bom bunuh diri di Halte Bus TransJakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

“Ini sudah keterlaluan. Korban yang ada, tukang ojek jadi korban, sopir angkot jadi korban, penjual lapak kelontong jadi korban, polisi jadi korban,” ujar Presiden Jokowi di kediamannya, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (25/5/2017), seperti  dikutip dari Wartkota.

(Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Diduga Didalangi Kelompok Teroris ISIS dan Menggunakan Bom Panci Ini Buktinya!)

Presiden Jokowi mengatakan, dirinya telah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian segera mengusut tuntas siapa di balik peristiwa tragis itu.

“Saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku yang melakukan.

Saya perintahkan untuk mengejar sampai ke akar-akarnya,” tegas Jokowi.

Presiden juga mengucapkan rasa dukanya terhadap orang-orang yang menjadi korban, baik korban luka maupun korban yang meninggal, termasuk aparat kepolisian yang menjadi korban saat melaksanakan tugas.

“Saya sampaikan rasa duka yang mendalam pada para korban dan warganya, baik yang masih di rumah sakit maupun yang meninggal, terutama pada aparat kepolisian yang gugur dalam menjalankan tugas,” papar Jokowi. (*)