Find Us On Social Media :

Ammar Zoni Jalani Assessment Terakhir di BNN, Wajahnya Tampak Santai

By Alfa Pratama, Jumat, 14 Juli 2017 | 17:43 WIB

Ammar Zoni (24) menjalani tes assessment rehabilitasi terakhir di Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur (14/7/2017).

Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni

Grid.ID - Ammar Zoni, artis seni peran yang tersangkut kasus narkoba hari ini, Jumat (14/7/2017) akan mengadakan pers konferensi terkait hasil assessment dari (Badan Narkotika Nasional) BNN.

Assessment rehabilitasi tersebut atas permintaan pihak Ammar, yang ditangkap pada Jumat (7/7/2017) pekan lalu karena kasus narkotika.

Tiba di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, pukul 09.24 WIB, kekasih Ranty Maria itu memasang wajah tenang.

Mengenakan kaos berwarna putih, pria kelahiran 8 Juni 1993 ini tampak santai. 

Satu jam setelah Ammar Zoni datang, Suhendri Zoni Alruvi, ayahnya, menyusul kedatangannya di BNN, Cawang, Jakarta Timur.

Sebagai informasi, Ammar telah menjalani rangkaian tes assessment di BNN pada Rabu (12/7/2017).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Aamar Zoni bersama kedua asistennya, RH dan M ditangkap oleh Polres Jakarta Pusat di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat pada Jumat (7/7/2017).

Dari tangan mereka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya berupa satu toples daun ganja kering dengan berat brutto 39,1 gram.

Ammar Zoni pun  merasakan penyesalan yang sangat mendalam setelah ditangkap aparat kepolisian karena tersandung kasus narkoba.

Bahkan pemain sinetron 'Anak Langit' itu sampai bersimpuh di kaki ayahnya, Hendri Zoni sembari menangis.

"Setelah ditangkap, di kantor polisi dia cerita kalau dirinya sangat menyesal dan menangis. Ammar secara pribadi menangis dan merangkul kaki saya," ujar Hendri saat berada di MaxOne Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (13/7).

Dalam kesempatan itu Hendri menceritakan anaknya tersebut berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya mengonsumsi barang haram.

Ammar mengakui bahwa apa yang telah diperbuat selama ini merupakan sebuah kesalahan. (*)