Find Us On Social Media :

Prihatin dan Miris, Dilema Tindakan Aborsi pada Gadis Cilik Berusia 10 Tahun Korban Perkosaan

By Ridho Nugroho , Jumat, 28 Juli 2017 | 19:33 WIB

Gadis cilik ini harus menahan kesakitan dan kebingungan yang luar biasa atas apa yang sudah terjadi pada dirinya.

Grid.ID – Pedofilia adalah bentuk kejahatan seksual paling mengerikan bagi korbannya.

Betapa tidak, kasus pedofilia merusak masa depan generasi penerus bangsa.

Korban kejahatan seksual pedofilia juga mendapat ‘siksaan’ lahir batin yang efek traumatisnya belum tentu bisa dipulihkan dalam waktu dekat atau bahkan seumur hidup.

Ini yang menimpa seorang gadis cilik di India, seperti yang dikutip Grid.ID dari World of Buzz.

( BACA : Sadis, Wanita Cantik 19 Tahun Ini Diculik dan Diperkosa, Ini Tweet Terakhirnya yang Membuat Terenyuh )

Kejadian miris ini terjadi di Chandigarh, India.

Gadis tersebut diperkosa secara biadab oleh paman kandungnya sendiri dan dilakukan sebanyak 6 kali saat pelaku mengunjungi rumah korban.

Tentu saja, peristiwa ini begitu memilukan bagi seluruh keluarganya, khususnya orangtuanya.

Gadis cilik tersebut awalnya mengeluhkan sakit perut dan ketika diperiksa oleh dokter, baru ketahuan kalau dia tengah hamil enam bulan, seperti artikel yang dilaporkan Ultrasound yang dilansir oleh Straits Times.

Orang tua korban langsung melaporkan kasus ini ke polisi.

( BACA : Pengantin Wanita Tak Kunjung Datang, Astaga, Ternyata Diperkosa di Jalan )

  Mereka meminta pengadilan untuk melakukan aborsi kepada putrinya.

Sementara itu, polisi telah menahan sang paman.

Pengadilan setempat telah melarang gadis malang tersebut untuk melakukan aborsi. Mereka membuat keputusan agar gadis itu merawat janinnya, pada Selasa(18/7/2017)

Keputusan diambil oleh pengadilan distrik, setelah dibentuk tim yang terdiri dari delapan dokter dari Government Medical College and Hospital di kota tersebut.

Mereka menyimpulkan, jika gadis itu melakukan aborsi, maka risikonya akan lebih besar daripada ia tetap merawat janin itu.   Sebenarnya, Undang-Undang Kehamilan tahun 1970 melarang aborsi di luar 20 minggu. Tapi ada beberapa pengecualian, berdasarkan keadaan tertentu.

( BACA : Ngeri, Gadis Asal Gowa Nyaris Diperkosa di Taksi Online, Lolos Berkat Gerakan Tangannya ini )   Seorang dokter senior mengatakan, "Aborsi bukanlah pilihan pada tahap ini”.   Kasusnya mengejutkan kalangan profesional medis di India. Menurut mereka, walaupun mungkin bagi seorang gadis untuk hamil harusnya setelah ia mulai berovulasi.

Itu pun juga jarang terjadi, bagi seseorang yang masih muda.   Hal ini juga sangat berbahaya bagi seorang gadis berusia di bawah 15 tahun untuk melahirkan bayi. Ia dapat menderita komplikasi yang dapat menyebapkan kematian.

Tubuhnya secara fisik tidak mampu membawa bayi dengan aman untuk jangka waktu tertentu.   Umesh Jindal, seorang ginekolog dari American Society of Reproductive Medicine mengatakan kepada Times of India, "Jika izin hukum diberikan untuk merawatnya sebagai kasus yang luar biasa, lebih baik menghentikan kehamilannya."

( BACA : Sedih Banget, Trauma Diperkosa Oleh Ayah dan Paman Serta Kerabat Keluarganya, Wanita Ini Mengabadikan Video Dirinya Bunuh Diri )

  Puneet Bedi, seorang ginekolog di Delhi, juga mengatakan, "Suatu aborsi perlu segera dilakukan.Ya,tentunya ini sangat beresiko.”   “Aborsi pada tahap ini memang sulit, tapi bagi gadis yang masih berkembang, bekas luka akan banyak" ,imbuhnya.   Kasus serupa lainnya terjadi di Haryana, India, awal tahun ini, dimana seorang gadis berusia 10 tahun lainnya diperkosa berulang kali oleh ayah tirinya, namun pengadilan mengizinkannya melakukan aborsi pada 21 minggu.   Ada apa dengan kasus pemerkosaan  ini? BBC mengatakan bahwa India memiliki jumlah anak pelecehan seksual terbanyak di seluruh dunia. Dilaporkan lebih dari 10.000 anak menjadi korban pemerkosaan pada tahun 2015, dan pemerkosa mereka itu dilakukan oleh orang terdekat   Ini sangat menyedihkan dan menimbulkan traumatis bagi anak di bawah umur. (*)