Find Us On Social Media :

Main Film Horor dan Drama, Herjunot Ali Jadi 2 Karakter Berbeda dalam Sehari

By Corry Wenas Samosir, Jumat, 4 Januari 2019 | 20:54 WIB

Herjunot Ali saat Grid.ID temui dikawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2018).

Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir

Grid.ID - Aktor Herjunot Ali dipercaya untuk memainkan dua judul film dalam satu tahun, yakni film Suzzanna: Bernapas dalam Kubur dan film Antologi Rasa.

Kepiawaiannya pun teruji kala Herjunot harus secara bersamaan mendalami dua karakter berbeda dalam dua film tersebut.

"Sebenarnya film Suzzanna sama Antologi Rasa itu back to back. Jadi kemarinnya saya pakai wig (film Suzzanna), besoknya saya copot wig, jadi enggak terlalu ada jeda yang terlalu panjang," ujar Herjunot saat Grid.ID temui dikawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2018).

Baca Juga : Jadi Istri Seorang Polisi, Intip Potret Anggun Kezia Warouw dalam Balutan Seragam Bhayangkari

Jelas tantangan yang diemban Herjunot Ali ini bukanlah hal mudah.

Karakter Satria yang dia perankan dalam film Suzzanna: Bernapas dalam Kubur merupakan sosok pria yang hidup di tahun 1980-an.

Sementara dalam film Antologi Rasa, Herjunot Ali harus beralih peran sebagai pemuda masa kini.

"Jadi karakter Satria yang ada di Suzana sama Antologi Rasa jauh berbeda, jomplang banget jadi gak mungkin sama mungkin kaya karakter Satria itu kan, ngomongnya tahun 80an pelan segala macam sedangkan karakter di Antologi Rasa itu kan anak sekarang banget," ungkap Herjunot.

Baca Juga : Dear Dipo Latief, Disuruh Facial tuh Sama Nikita Mirzani

Kendati begitu, Herjunot Ali tak merasa kesulitan untuk mengubah karakter ketika setiapkali akan syuting.

Baginya, tantangan terberatnya adalah mobilitas. Herjunot Ali harus pandai membagi waktunya untuk memenuhi jadwal syuting dua film tersebut.

"Jadi enggak begitu kerasa. Cuma yang paling susah itu ngebagi waktu. Saya baru shooting selesai jam 12 malam, saya besok jam 7 paginya harus ada lokasi set beda dengan karakter yang beda, itu aja sih yang sulit," paparnya. (*)