Find Us On Social Media :

Ini Faktanya Kalau Otak Wanita Lebih Aktif Dibandingkan Otak Pria

By Novrina, Rabu, 9 Agustus 2017 | 17:44 WIB

Ini Faktanya Kalau Otak Wanita Lebih Aktif Dibandingkan Otak Pria

Grid.ID - Otak wanita secara signifikan lebih aktif dan lebih banyak area otak daripada pria, terutama di korteks prefrontal, yang terlibat dengan kontrol fokus dan impuls.

Dan area otak limbik atau emosional, yang terlibat dengan mood dan kecemasan, menurut sebuah penelitian terbaru.

"Ini adalah studi yang sangat penting untuk membantu memahami perbedaan otak berbasis gender.

Perbedaan kuantitatif yang kami identifikasi antara pria dan wanita penting untuk memahami risiko berbasis jender untuk gangguan otak seperti penyakit Alzheimer, " kata penulis utama Daniel Amen, Founder, Amen Clinics, Newport Beach, California.

Penelitian ini menemukan peningkatan aliran darah korteks prefrontal pada wanita lebih baik dibandingkan pria.

Ini mungkin menjelaskan mengapa wanita cenderung menunjukkan kekuatan yang lebih besar di bidang empati, intuisi, kolaborasi, pengendalian diri, dan perhatian yang tepat.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Alzheimer's Disease, juga menunjukkan peningkatan aliran darah di daerah limbik otak wanita, mungkin juga menjelaskan mengapa wanita lebih rentan terhadap kecemasan, depresi, insomnia, dan gangguan makan.

Pusat koordinasi visual dan koordinasi otak lebih aktif pada pria. Para peneliti mensurvei hasil lebih dari 45.000 penelitian pencitraan otak yang melibatkan tomografi emisi foton tunggal foton, atau SPECT.

SPECT dapat mengukur perfusi darah di otak. Gambar yang diperoleh dari peserta saat istirahat atau saat melakukan berbagai tugas kognitif menunjukkan aliran darah yang berbeda di daerah otak tertentu.

"Menggunakan alat neuroimaging fungsional, seperti SPECT, sangat penting untuk mengembangkan pengobatan otak presisi di masa depan," kata Amen.

Memahami perbedaan ini penting karena gangguan otak mempengaruhi pria dan wanita secara berbeda.

Wanita memiliki tingkat depresi yang jauh lebih tinggi, yang merupakan faktor risiko penyakit Alzheimer, dan gangguan kecemasan, sementara pria memiliki tingkat gangguan attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD) yang lebih tinggi dan masalah terkait perilaku. 

(*)