Find Us On Social Media :

Eksplorasi Wignyo Rahadi dengan Busana Motif Sundawa Tenun Pringgasela di Runway I Creative Week 2017

By Ridho Nugroho , Jumat, 8 Desember 2017 | 21:09 WIB

Selaras Garis adalah tajuk yang diangkat Wingnyo Rahadi untuk koleksi busananya di IFC Trend Presentation 2017.

Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti

Grid.ID - Berbagai upaya banyak dilakukan oleh para desainer untuk mengangkat dan melestarikan kain tenun sebagai salah satu kekayaan warisan Tanah Air.

Salah satunya ialah Wignyo Rahadi yang telah mendirikan usaha tenun sejak tahun 2000.

Dirinya konsisten mengembangkan desain dan teknik kerajinan tenun yang mengangkat inspirasi dan motif kain tradisional dengan sentuhan modern agar dapat diterima oleh lintas generasi.

Seperti koleksi terbarunya yang ia pamerkan di ajang I Creative Week 2017 pada hari Sabtu (25/11), yang diselenggarakan di Lippo Mall Kemang, Jakarta.

(Ternyata Inilah Rahasia Pewarnaan Kain Tenun Sumba yang Sangat Indah)

Selaras Garis adalah tajuk yang diusung oleh Wignyo untuk 6 outfit yang dipamerkannya di ajang pagelaran busana tersebut.

"Koleksi kali ini saya membawakan tema Selaras Garis yang terinspirasi dari tenun yang saya gunakan motif sundawa dari Desa Pringgasela di Lombok Timur NTB binaan Bank Indonesia. Motif ini menarik karena para pengrajin terinspirasi dari lingkungan di sana yang banyak sungai,  pengrajin di sana terinpirasi dari sungai-sungai dan lingkungan tersebut," jelas Wignyo pada Grid.ID.

Tenun Pringgasela juga menjadi daya tarik karena dibuat dengan menggunakan alat tenun tradisional gedogan serta pewarnaan alam dari tumbuhan seperti akar,  batang kayu,  dan daun.

(Desainer Indonesia Merdi Sihombing Usung Kain Tenun Ulos Untuk Koleksi Terbarunya di Eco Fashion Week Australia 2017)

Hasilnya, Wignyo berhasil menyulap kain tenun tersebut dengan sentuhan yang modern menjadi busana siap pakai seperti dress,  atasan one off shoulder,  hingga atasan model peplum.

Presentasi hasil karyanya ini dijadikan Wignyo sebagai langkah awal untuk mengembangkan kerajinan kain tenun Pringgasela ini tanpa meninggalkan motif tradisi yang menjadi identitasnya.

(Menengok Pesona ‘Kain Tenun Apa Adanya’ ala Desainer Wignyo Rahadi dari Tenun Gaya Menteng)

"Pengembangan tenun Pringgasela ditujukan untuk melestarikan kearifan lokal dengan mengikuti dinamika kehidupan masyarakat yang semakin modern. Tenun hasil pengembangan diarahkan agar lebih nyaman dipakai dan dapat diolah menjadi ragam produk fashion sehingga tidak hanya dibuat dan dipasarkan dalam bentuk kain sarung seperti yang dilakukan selama ini, " ungkap Wignyo Rahadi.  (*)