Find Us On Social Media :

Demi Amankan Proses Sidang MK Masalah Sengketa Pilpres 2019, TNI dan Polri Kerahkan 33.000 Personel Untuk Awasi Gerakan Massa

By None, Kamis, 13 Juni 2019 | 14:35 WIB

Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Grid.ID - Sidang perdana untuk memutuskan lanjut atau tidaknya sengketa dalam Pilpres 2019 akan diadakan Mahkamah Konstitusi (MK).

Sidang tersebut juga sekaligus untuk mempertimbangkan permohonan beserta barang bukti yang diajukan pihak Badan pemenangan Nasional (BPN).

Mengingat situasi politik yang masih panas Pasca Pemilu 2019 dan juga terjadinya aksi kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 untuk menggugat hasil Pemilu, kini pemerintah tak mau kecolongan lagi.

Baca Juga: Sempat Tertangkap Kamera, Satu Tersangka Aktor Dibalik Kerusuhan 22 Mei Masih Dalam Pengejaran Polisi

Tragedi kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 yang berawal dari aksi tolak hasil Pemilu 2019 di depan kantor Bawaslu membawa dampak tersendiri bagi proses demokrasi negeri ini.

Kasus kerusuhan yang terjadi pasca pengumuman pemenang hasil Pemilu 2019 masih belum berhasil diusut secara tuntas.

Kini, pihak kepolisian sedang berusaha keras untuk terus memeriksa dan mengusut siapa, apa dan bagaimana kerusuhan itu bisa terjadi.

Baca Juga: Rangkuman Fakta Seputar Kivlan Zein, Peran dan Rencananya di Balik Kerusuhan 22 Mei 2019

Polisi mengerahkan 17.000 personel untuk mengamankan sidang permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya