Find Us On Social Media :

Viral Siswa SMA di Kalteng Temukan Obat Kanker Mujarab, Tolak Hadiri Undangan ke Turki Sebelum Hasil Penelitiannya Dipatenkan

By Novita Desy Prasetyowati, Kamis, 15 Agustus 2019 | 09:16 WIB

Viral Siswa SMA di Kalteng Temukan Obat Kanker Mujarab, Tolak Hadiri Undangan ke Turki Sebelum Hasil Penelitiannya Dipatenkan

Melansir dari laman Kompas.com, sebelumnya ketiga peneliti muda itu berhasil membuat serbuk teh dari kayu bajakah dan diikutkan dalam ajang kompetisi di Bandung, pada (10/5/2019).

Dalam ajang Youth National Sciencen air 2019 (YNSF) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, mereka juga menyabet medali emas sekaligus tiket untuk melenggang ke Korea Selatan itu.

Akan tetapi, dalam perlombaannya yang di Korea Selatan, salah satu siswa yang bernama Yazid tidak ikut dan hanya diwakilkan dua temannya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani.

Baca Juga: Dikenal sebagai Tanaman Mistis Asal Kalimantan, Benarkah Akar Bajakah Ampuh Jadi Obat Tradisional Penyembuh Kanker?

Meski sempat tidak yakin, nyatanya apa yang mereka paparkan di ajang internasional itu berhasil meraih juara.

"Sehingga sangat tidak diduga, kami kembali berhasil meraih juara di tingkat internasional, dengan meraih juara dunia life science pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Kami kembali memperoleh medali emas dengan menggeser 22 negara yang ikut berkompetisi saat itu,” kata Aysa.

Mereka pun sukses mengharumkan nama Provinsi Kalimantan Tengah dan Indonesia di kancah dunia lewat penemuan obat kanker mujarab tersebut.

Baca Juga: 7 Efek Minum Teh Tiap Hari, Salah Satunya Turunkan Risiko Kanker lho!

“Kami merasa senang sekali karena bisa membantu orang banyak, bermanfaat bagi semua orang dan membagi informasi tentang kearifan lokal Kalimantan Tengah. Ke depannya, kami akan terus berupaya menggali potensi alam lainnya, agar Kalimantan Tengah yang kaya akan sumber daya bisa bermanfaat bagi banyak orang,” ucap Anggina.

Berkat kemampuannya tersebut, mereka bahkan diundang oleh pemerintahan Turki untuk memaparkan penelitiannya di negara tersebut.

Hanya saja, Gubernur Kalimantan Tengah melarang para penemu obat kanker tersebut sebelum mendapat paten dari pemerintah.

Baca Juga: Temukan Obat Kanker 2 Siswi Palangkaraya ini Menangkan Medali Emas di Korea, Begini Penjelasan Ahli