Find Us On Social Media :

Sejarah Soundrenaline dari Tahun ke Tahun, Sempat Vakum dan Diramal Berhenti Total! (Part 1)

By Okki Margaretha, Sabtu, 7 September 2019 | 10:00 WIB

Laporan Wartawan Grid.ID, Okki Margaretha

Grid.ID  – Jika Amerika Serikat punya Woodstock, ada Glastonbury di Inggris, Rock Am Ring dan Rock Im Park di Jerman, Rock in Rio di Brasil, Fuji Rock Festival di Jepang, Big Day Out di Australia, di Indonesia punya festival musik yang patut pula dibanggakan, Soundrenaline.

Lahir di tahun 2002, Soundrenaline akan kembali menghentak penikmat musik Tanah Air dalam gelaran yang ke-17.

Soundrenaline 2019 digelar mulai hari ini Sabtu (7/9/2019) dan Minggu (8/9/2019) di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali.

Hajatan musik tahunan ini menjawab keraguan sebagian orang jika Soundrenaline sempat diramalkan tak berumur panjang sejak akhir 2009 silam dan vakum di tahun 2010.

Buktinya, dengan mengusung tema besar The Spirit of All Time, Soundrenaline malah berhasil merangkul berbagai musisi lintas genre, sekaligus musisi independen dan melibatkan pelaku seni di luar industri musik.

Nah, sebelum lebih jauh ngomongin Soundrenaline 2019, baca dulu nih, sejarah Soundrenaline yang sudah dirangkum oleh Grid.ID sejak awal kelahirannya.

A Mild Live Soundrenaline 2002: Experience ‘Em All

Tahun 2002 menjadi momen lahirnya Soundrenaline, gelaran musik yang menjadi pionir di zamannya.

Soundrenaline pertama kali digelar pada 2 dan 3 November 2002, yang berlokasi di Parkir Timur Senayan, Jakarta.

Di tahun pertamanya, Soundrenaline mengangkat tema besar Experience ‘Em All yang merangkul seluruh penikmat musik di Indonesia, untuk menjadi saksi pertunjukan musik kelas wahid.

Saat itu, Soundrenaline belum menggandeng musisi mancanegara, namun, ada sejumlah musisi papan atas yang menjadi pengisi acara; Slank, Gigi, Boomerang, Sheila On7, BIP, /Rif, Naif, Club80's, Dewa19, Seurieus Band, Potret dan lainnya.

Di tahun pertamanya saja, Soundrenaline disebut-sebut berhasil menarik penonton sebanyak 45 ribu orang.

A Mild Live Soundrenaline 2003: Aksi Musik Paling Bernyali

Sukses dengan gelaran tahun pertama, Soundrenaline kembali digelar di tahun 2003.

Tahun ini Soundrenaline mengangkat tema berbahasa Indonesia, yaitu Aksi Musik Paling Bernyali.

Salah satu hal yang berbeda dari Soundrenaline tahun sebelumnya adalah, kali ini gelaran festival musik ini dilaksanakan di lima kota besar di Indonesia; Medan, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Bali.

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Soundrenaline tahun ini menggandeng 64 musisi papan atas Indonesia dan menarik penonton sekitar 40 ribu orang.

A Mild Live Soundrenaline 2004: Make Music Not War

Festival musik Soundrenaline digelar untuk yang ketiga kalinya, di tahun 2004.

Kali ini Soundrenaline mengangkat tema Make Music Not War sebagai seruan untuk  saling menjaga kondisi nasional agar tetap damai.

Kali ini, Soundrenaline digelar di empat kota besar, Malang, Padang, Makassar dan Jakarta pada bulan November.

Sejumlah musisi nasional sekaligus solois meramaikan panggung Soundrenaline yaitu /rif, Superman Is Dead, Cokelat, Audy, Glenn Fredly, Saint Loco, Edane dan lainnya.

Ini adalah momen pertama di mana Soundrenaline merangkul dua band internasional untuk tampil; The Weekend dari Kanada dan The Cassanovas dari Australia.

Dua band itu berbagi panggung dengan tiga band besar Tanah Air; God Bless, Slank dan Peterpan (sekarang NOAH - red).

Saat itu, bagi pencinta musik yang kotanya tak disinggahi rangkaian acara Soundrenaline, bisa menyaksikannya dari layar televisi.

A Mild Live Soundrenaline 2005: Reborn Republic

Empat tahun Soundrenaline sukses digelar di berbagai kota, menjadi bukti jika gelaran ini memang ditunggu-tunggu oleh para penikmat musik Tanah Air.

Tahun 2005 ini, Soundrenaline kembali digelar untuk yang keempat kalinya, selama Juli-Agustus 2005, dengan tema besar Reborn Republic.

Rupanya, ada makna mendalam di balik pemilihan tema besar itu.

Salah satu perwakilan penyelenggara, Sandy Sugiharto saat itu menyebutkan jika pihaknya ingin memberikan inspirasi positif dari musisi-musisi yang tampil di Soundrenaline tahun ini.

Nah, yang berbeda dari gelaran Soundrenaline tahun ini, yaitu Jakarta tak menjadi lokasi acara.

Penyelenggara memilih kota Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya dan Bali.

Alasan mengapa Jakarta tak menjadi salah satu lokasi acara, menurut penyelenggara, hal itu hanyalah masalah pengaturan jadwal.

Masing-masing kota mendapat jatah penyelenggaran dua tahun sekali.

Selain musisi Tanah Air seperti Slank, Iwan Fals, Peterpan, God Bless, Cokelat, /rif, Boomerang, Naif, Pas Band, Seurieus, Jikustik, Netral, Radja, Maliq & D'Essentials, Element, Chrisye, Melly Goeslaw, Glenn Fredly, Audy, Ello dan Dewi Sandra, ada juga dua musisi internasional; Noise Conspiracy dari Swedia dan Crowned King dari Kanada.

A Mild Live Soundrenaline 2006: Rock United

Penyelenggaraan Soundrenaline tahun ini, digelar di tengah-tengah suasana duka nasional.

Pasalnya, kota Jogja yang sedianya menjadi lokasi acara tahunan A Mild Live Soundrenaline, dibatalkan.

Saat itu, Jogja baru saja diguncang gempa besar yang membuat kota gudeg itu porak poranda.

Mengangkat tema Rock United, gelaran Soundrenaline tahun kelima ini mengajak para musik mania untuk tetap bersatu meski berbagai macam cobaan tengah menghantam bumi Indonesia tercinta.

Selain Jakarta (13 Agustus 2006), empat kota lain yang menjadi lokasi acara Soundrenaline tahun ini adalah Banjarmasin (23 Juli 2006), Makassar (30 Juli 2006), Pekanbaru (6 Agustus 2006), Medan (13 Agustus 2006).

Sederet musisi menjadi penampil saat itu, termasuk duo dan band yang sudah bubar saat ini, RATU dan Seurieus.

Turut jadi penampil pula musisi internasional INXS (Australia), Saw Losser (Singapura) dan Mike Tramp (Amerika).

A Mild Live Soundrenaline 2007: Sounds of Change

Penyelenggara acara menepati janjinya untuk tak memilih Jakarta sebagai lokasi acara A Mild Live Soundrenaline tahun ini.

Soundrenaline 2007 digelar di lima kota besar di Indonesia; Padang, Palembang, Bandung, Surabaya dan Bali, di mana Padang menjadi kota pengganti Palembang dalam gelaran Soundrenaline 2005.

Satu hal yang berbeda pula, penyelenggaraan Soundrenaline di Surabaya, yang biasanya dilakukan di Bumi Marinir, harus dipindahkan ke Sirkuit Pantai Ria karena bencana lumpur di Sidoarjo.

Tiga musisi internasional terlibat tahun ini Dearest (Kanada), Crowned King (Kanada), Scraping for Change (USA) berbagi panggung dengan musisi lokal.

Nah, yang spesial adalah penyelenggara mencari penampilan terbaik dari musisi yang tampil saat itu, untuk dihadiahi kesempatan menonton konser band The Poice di Paris.

Beruntung, band Nidji yang masih digawangi oleh Giring, menjadi pemenang setelah mengalahkan para seniornya, GIGI, Pas Band, /Rif dan Slank.

Saat itu, Nidji dinilah membawakan perubahan spektakuler dalam musik mereka, sesuai dengan tema besar Soundrenaline tahun ini, Sounds of Change.

A Mild Live Soundrenaline 2008: Free Your Voice

Tema Free Your Voice diangkat penyelenggara Soundrenaline tahun ini sebagai pelengkap tema besar di tahun sebelumnya, Sounds of Change.

Tema itu bermaksud untuk memberikan kebebasan para penikmat musik untuk menuangkan pendapat mereka baik tentang musik maupun kehidupan sosial yang terjadi di sekitar.

Salah satu hal yang menarik dalam hajatan besar Soundrenaline tahun ini adalah, musik mania diberikan waktu seleluasa mungkin untuk berinteraksi langsung dengan para musisi yang terlibat dalam event camping ground.

Beberapa musisi akan bermalam di tenda setelah pesta akbar ini berakhir.

Sayangnnya event camping ground itu hanya diadakan di Yogyakarta.

Sementara penikmat musik dari empat kota lain Pekanbaru (13 Juli), Medan (20 Juli), Batam (27 Juli), Malang (3 Agustus) tak mendapatkan kesempatan istimewa itu.

Jika tahun sebelumnya, Nidji berhasil merasakan pengalaman menonton The Police di Paris, tahun ini giliran grup band J-Rocks mendapatkan kesempatan yang tak kalah keren.

J-Rocks terpilih menjadi band dengan penampilan terbaik tahun ini dan akan merasakan pengalaman internasional rekaman di Abbey Road Studio, Inggris.

(BERSAMBUNG)