Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin
Grid.ID - Mungkin tak banyak yang tahu mengenai tragedi ini.
Namun di dunia sirkus, targedi ini sangat terkenal hingga orang-orang menyebutnya sebagai "The Flying Wallendas".
Hal ini dikarenakan kecelakaan beruntun menimpa orang-orang yang memiliki hubungan dengan Wallenda.
Dilansir dari Howstuffworks, masih belum diketahui jelas pemaknaan 'Wallenda' itu sebagai nama manusia atau julukan masyarakat sirkus di abad-18.
(BACA : Kisah Mata Hari, Mata-Mata Jerman yang Menyamar Menjadi Penari Telanjang dan Pelacur)
Keluarga Wallenda adalah nama keluarga yang punya cerita buruk.
Dikisahkan pada 1930-an, Willie Wallenda jatuh ke dalam kematiannya setelah melakukan aksi sepeda di atas kawat tinggi.
Pada tahun 1945, seorang ipar perempuan Wallenda meninggal dunia jatuh setinggi 50 kaki (15,2 meter) saat melakukan sebuah headstand di sebuah tiang.
Pada tahun 1972, seorang menantu Wallenda juga meninggal saat atraksi.
(BACA : Tak Punya Komputer, Seorang Guru Ajarkan Microsoft Excel Hanya dengan Papan Tulis)
Salah satu kecelakaan Wallenda terburuk terjadi pada tahun 1962, ketika tujuh orang manusia melakukan aksi membentuk piramida dan runtuh dari 35 kaki (10,7 meter).
Dua orang meninggal, dan satu lumpuh.
Tapi Wallendas benar-benar menunjukkan akar bisnis mereka, dan anggota yang tersisa tetap tampil hingga generasi berikutnya.(*)