Find Us On Social Media :

Wabah Flu yang Membunuh Ratusan Juta Orang Pada 1918 Bisa Terjadi Lagi, Bahkan Lebih Mematikan

By Violina Angeline, Rabu, 7 Maret 2018 | 14:35 WIB

Pandemi flu | Dailystar

Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin

Grid.ID - Dunia sedang diterpa bencana virus flu yang membunuh ratusan orang.

Kebanyakan tipe flu yang menyerang orang-orang adalah flu burung.

Di Inggris sendiri saja, lebih dari 200 orang meninggal karena flu, dan menjadi jumlah tertinggi orang meninggal karena flu selama 10 tahun belakangan.

(BACA: Apakah dengan Menggunakan Masker Bisa Mencegah Penularan Flu? Ini Penjelasannya)

Yang paling tragis, bocah 9 tahun adalah korban meninggal dengan usia termuda dari wabah flu ini.

Dr Jonathan Quick, ketua Dewan Kesehatan Global, mengatakan bahwa virus flu ini berpotensial menghancurkan.

Ia menjelaskannya sebagai "pembunuh terkejam, tersusah dikontrol, dengan penyebaran tercepat yang pernah diketahui manusia".

Bukan cuma korban yang berjatuhan, pandemi flu ini bisa jadi kejatuhan ekonomi global dan infrastruktur rumah sakit.

Menilik ke belakang, salah satu pandemi paling mematikan, wabah flu Spanyol pada 1918, memakan hingga 100 juta nyawa.

(BACA: Lagi Flu? Ini Dia Deretan Makanan yang Harus Kamu Konsumsi)

Atau seperti flu Asia pada tahun 1956 yang bisa terulang kapan saja, bahkan besok.

Dr Quick juga memperingatkan bahwa salah satu jenis penyakit menular yang paling berbahaya adalah flu burung.

Tapi ia mengatakan bencana ini bisa dicegah kalau lebih banyak yang berinvestasi untuk menemukan vaksinnya. (*)