Find Us On Social Media :

Lestarikan Nilai Budaya Indonesia ke Dunia Modern, Opera Gandari Hadir dalam Balutan Seni Kontemporer Selama Dua Hari

By Annisa Dienfitri, Sabtu, 14 Desember 2019 | 05:55 WIB

Foto cuplikan adegan Opera Gandari sewaktu grand raherseal di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia

Grid.ID - Pentas Opera Gandari akan dipertunjukan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, mulai hari ini, Sabtu (14/12/2019) hingga Minggu (15/12/2019).

Opera Gandari akan disuguhkan dalam bentuk kontemporer yakni memadukan unsur visual dan tata gerak.

Acara yang diselenggarakan oleh Musikini di bawah naungan Yayasan Rumah Musik Indonesia ini memiliki alasan soal pendekatan kontemporer dalam pertunjukan seni budaya.

Baca Juga: Krisdayanti Sempat Minta Pisah Ranjang, Sang Diva Ungkap Ada Kesalahpahaman Antara Dirinya dengan Anang Hermansyah: Saya Bukannya Mau Melawan Dia, Tapi Ini Jawaban

Hal tersebut tak lain demi menciptakan konteks baru dalam melihat tradisi dan warisan budaya secara lintas batas serta melestarikan nilai luhur kekayaan filosofi budaya Indonesia ke dunia modern.

Opera kontemporer yang mengangkat kisah Gandari, ibunda Kurawa dalam cerita Mahabharata, terbagi dalam empat babak dengan suguhan musik baru karya komponis ternama Tony Prabowo.

Pertunjukan yang menampilkan Christine Hakim sebagai narator tersebut didasarkan pada puisi karya sastrawan sekaligus wartawan senior Tanah Air, Goenawan Mohamad.

Baca Juga: Viral Curhatan OB dengan Gaji Rp 1 Juta per Bulan: Rasanya seperti Nano-Nano

Sebelum ditampilkan di hari Sabtu dan Minggu, seluruh pemain opera yang terlibat melakukan grand raherseal yang juga disaksikan Grid.ID, Jumat (13/12/2019) malam.

Usai melakukan grand raherseal, sang sutradara sekaligus penata gerak, Melati Suryodarmo, berpesan agar seluruh pemain beristirahat lebih awal demi menjaga stamina untuk pertunjukan di esok hari.

Untuk menampilkan visual yang ciamik, Melati Suryodarmo juga berkolaborasi dengan Jay Subiakto selaku penata panggung dan rancang artistik.