Find Us On Social Media :

Mati Kelaparan, Jenazah Kakek di Sulsel Ini Dibopong Menggunakan Sarung Sejauh 10 Km, Ternyata Dilarang Pakai Mobil Ambulans Kepala Desa, Kok Bisa?

By Intisari Online, Senin, 20 Januari 2020 | 11:26 WIB

Mati Kelaparan, Jenazah Kakek di Sulsel Ini Dibopong Pakai Sarung Sejauh 10 Km, Ternyata Dilarang Pakai Mobil Ambulans Kepala Desa, Begini Kronologinya!

Intisari-Online.com - Sungguh malang kisah kakek di Jeneponto ini, yang harus meregang nyawa gegara kelaparan.

Tambah miris lagi dengan perlakuan yang didapatkan oleh keluarga saat ingin membawa jenazah kakek tersebut ke rumah duka.

Sebab pihak keluarga tak diijinkan meminjam mobil ambulans yang diketahui milik kepala desa untuk mengantar jenazah.

Pihak keluarga pun akhirnya membawa jenazah dengan cara dibopong menggunakan sarung.

Baca Juga: Dibawa untuk Anaknya, ASI Beku Wanita Ini Malah Dihancurkan oleh Bea Cukai, Siapa Sangka Ternyata Ada Sindikat Pasar Gelap yang Sedang Jadi Buruan Ini di Baliknya

Namun hal tersebut bukan menjadi halangan terakhir, sebab ternyata pihak keluarga harus menyusuri jalan perbukitan sejauh 10 kilometer dengan membopong jenazah tersebut.

Melansir dari TribunTimur.com, Ambo Tang Daeng Tutu (75) ditemukan tergeletak tak bernyawa di dekat tumpukan batu di Dusun Borongloe, Desa Bontorappo, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Saat hendak di bawa ke rumah duka oleh keluarga, mereka justru tak mendapat izin untuk meminjam ambulans milik kepala desa.

Padahal saat itu ada mobil ambulans siaga desa yang tak sedang bertugas, namun pihak keluarga harus kecewa saat tak dapat ijin meminjam.

Halaman selanjutnya...