Find Us On Social Media :

'Ini Pilihan Pahit, Tapi Lebih Baik Warga Membenci Saya daripada Maut Menjemput Mereka' Ujar Wali Kota Tegal Saat Umumkan Kebijakan Lockdown Menyusul Seorang Warganya yang Positif Corona

By Sosok.id, Jumat, 27 Maret 2020 | 10:15 WIB

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan anggota Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 saat konferensi pers kasus positif Covid-19, di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020).

Grid.ID - Pemerintah Kota Tegal mengumumkan telah melakukan full local lockdown di wilayahnya.

Langkah ini diambil menyusul adanya kasus pertama warga positif corona yang dikonfirmasi pada Rabu (25/3/2020) lalu.

Dengan ditemukannya kasus tersebut, Kota Tegal, Jawa Tengah telah masuk dalam zona merah darurat corona.

Baca Juga: Bongkar Paksa Plastik Pembungkus Jenazah PDP Virus Corona, Satu Keluarga di Kolaka Kini Masuk Daftar Pemantauan Tim Penanganan Covid-19

Untuk itu, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk menutup akses ke wilayahnya.

Melansir dari Kompas.com, beton moveable concrete barrier (MBC) akan digunakan untuk menutup akses masuk Kota Tegal mulai 30 Marret hingga 30 Juli 2020.

Penutupan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona di Kota Tegal.

Baca Juga: Siang Malam Rawat Pasien Positif Corona, Para Tenaga Medis Ini Malah Dikucilkan Warga Hingga Diusir dari Rumah Sendiri Gegara Dianggap Pembawa Virus

Dalam konferensi pers yang digelar di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam, Dedy berharap warganya dapat memahami keputusannya.

"Masyarakat harus memahami. Ini pilihan pahit. Saya pribadi dilematis.

Halaman Selanjutnya