Find Us On Social Media :

Kematian Akibat Corona Diprediksi Akan Capai 100.000 Orang, Benarkah Krisis Corona di Amerika yang Terburuk Setelah Perang Dunia II

By Intisari Online, Kamis, 2 April 2020 | 18:49 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Grid.ID -  Mengingat kasus virus corona yang semakin melonjak tinggi, Presiden AS Donald Trump meningkatkan tindakan dalam pertempuran melawan virus tersebut.

Trump mengatakan bahwa negara itu akan "melewati dua minggu yang sangat sulit".

Berbicara pada Selasa malam, Trump bersama dengan para ahli medis lainnya, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa AS memperkirakan sekitar 100.000 hingga 240.000 orang akan meninggal akibat virus korona, seperti diwartakan Express.co.uk, Rabu (1/4/2020).

Bahkan krisis yang sedang dihadapi AS saat ini karena corona diperingatkan sebagai "krisis paling menantang yang kita hadapi sejak Perang Dunia 2".

Baca Juga: Kumpulkan Uang Bertahun-tahun Demi Wujudkan Impiannya Naik Haji, Wanita Ini Relakan Tabungannya Didonasikan untuk Memerangi Corona

Namun, Express.co.uk telah mencari tahu apa dampak sebenarnya dari virus corona terhadap AS, dan bagaimana perbandingannya dengan perang lain di negara tersebut.

Pada hari Selasa, jumlah korban tewas di AS sebagai akibat dari virus melonjak melewati 3.800 - yang melampaui jumlah resmi Cina.

Ketika angka kematian terus meningkat, Trump terus dikritik karena gagal mempersiapkan AS dengan alat uji, alat bantu pernapasan, dan peralatan penting lainnya sebagai persiapan menghadapi corona.

Namun, selanjutnya Trump mengklaim bahwa virus itu bisa dihentikan sampai Paskah.

Halaman selanjutnya...