Find Us On Social Media :

10 Kali Lipat dari Biasanya, Tahun Ini Sebanyak 10.000 Mayat yang Tidak Diakui akan Dikubur di 'Pulau Kematian' Ini

By Intisari Online, Minggu, 26 April 2020 | 18:14 WIB

Tanah pemakaman akan digunakan untuk mengubur pasien COVID-19 selama pandemi

Grid.ID - Pandemi Covid-19 tentu bukan satu-satunya penyebab kematian beberapa waktu terakhir.

Kematian karena sebab lainnya tetap terjadi.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 ini, jumlah kematian tampaknya melonjak drastis.

Seperti yang terjadi di New York, Amerika Serikat.

Baca Juga: 2.000 Kematian Setiap Minggu, Presiden Ekuador Bingung Ribuan Mayat Warganya Bergelimpangan di Jalan Tak Dikubur

Melansir The Sun (26/4/2020), Sekitar 10.000 mayat yang tidak diakui akan dikuburkan tahun ini di sebuah pulau di New York yang disebut 'pulau kematian'.

Jumlah yang ada disebut 10 kali lipat dari jumlah yang biasa dibawa ke pulau kematian itu, yaitu Pulau Hart, garis depan yang suram dalam perang Amerika melawan virus corona.

Melinda Hunt, presiden The Hart Island Project , yang membuat katalog setiap korban yang dikubur di sana, mengatakan, "Saya belum pernah melihat yang seperti ini (pembantaian)."

Aturannya, mayat yang tidak diklaim oleh direktur pemakaman pribadi dalam waktu 15 hari akan memenuhi syarat untuk dimakamkan di pulau itu.

HALAMAN SELANJUTNYA>>>