Find Us On Social Media :

Padahal Hanya Tanah yang Tandus, Mengapa China Mati-Matian Inginkan Lembah Galwan Sampai Berperang dengan India?

By Afif Khoirul M, Jumat, 19 Juni 2020 | 18:24 WIB

Ilustrasi - 20 tentara India terbunuh dalam "pertempuran sengit" dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di Ladakh, (15/6/2020). Korban dari militer China diklaim mencapai 40 orang.

Grid.ID - Lembah Galwan, wilayah di Ladakh adalah tempat bentrokan antara China dan India.

Tanah ini memiliki iklim yang panas, tanah yang tandus, dan sulit ditanami tumbuhan, namun mengapa mati-matian sangat diinginan China.

Melansir 24h.co.vn, pada Jumat (19/5/2020), pada Juli 1995 China menerbitkan peta yang mengumumkan wilayah Ladakh sebagai bagian darinya.

Segera setelah peta itu diterbitkan, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru melakukan banyak diskusi dengan Tiongkok, mengenai masalah Ladakh.

Baca Juga: Korut vs Korsel Memanas, Ternyata bukan Nuklir dan Lebih Kuat dari 10 Bom Atom, Ini Senjata Paling Mematikan Korea Utara

Tiongkok bahkan membangun jalan yang menghubungkan Ladakh dengan dua daerah otonom lainnya, Xianjiang dan Tibet.

Alhasil, perang pun terjadi India yang tidak terima menghasilkan perang tahun 1962.

Dalam sebuah pernyataan, pada Agustus 1959, Nehru menyebut Ladakh sebagai daerah yang luas tetapi tidak berpenghuni.

Iklimnya sangat ekstrem bahkan rumput liar saja tidak tumbuh di sana.

Baca Selengkapnya