Find Us On Social Media :

Setengah Mati Benci dengan Amerika, Negara ini Langsung Bersatu dengan China, Percaya Diri Bisa Tumbangkan Negeri Paman Sam Jika Keduanya Bersatu

By Tatik Ariyani, Sabtu, 8 Agustus 2020 | 19:46 WIB

Presiden China Xi Jinping

Grid.ID - China dan Iran menjadi sorotan setelah pembicaraan mereka tentang perjanjian kemitraan jangka panjang bahkan sebelum rinciannya muncul secara resmi.

Lampu hijau untuk negosiasi ini datang tak lama setelah finalisasi kesepakatan nuklir Iran pada 2016, ketika Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan bersejarah ke negara itu dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.

Saat itu, kedua negara mengeluarkan pernyataan untuk membuat kemitraan menjadi lebih formal.

Melansir ecfr.eu, Jumat (17/7/2020), menurut pejabat Iran, kemitraan tersebut telah disetujui oleh pemerintah Rouhani beberapa bulan lalu dan negosiasi lebih lanjut dengan China akan menyusul.

Baca Juga: Selama 2 Tahun Peurtnya Membesar Tanpa Diketahui Penyebabnya, Bukan Hamil Bukan Juga Tumor, Begitu Dibedah Dokterpun Belum Bisa Menemukan Penyebabnya

Kesepakatan 25 tahun ini dan negosiasi lainnya memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang penting.

Diperlukan waktu berbulan-bulan sampai detail perjanjian dipublikasikan.

Menurut spekulasi di media dan draf yang diduga bocor, kesepakatan itu dirancang untuk membuka jalan bagi investasi China yang cukup besar di sektor-sektor strategis penting Iran, termasuk transportasi, energi, telekomunikasi, pariwisata, dan perawatan kesehatan.

Kesepakatan itu dikabarkan akan melibatkan kerja sama keamanan dan pembagian intelijen.

Halaman selanjutnya...