Find Us On Social Media :

Ogah Rumah Bobroknya Hanya Ditawar Rp2,7 Miliar Untuk Pembangunan Jalan, Pemiliknya Baru Mau Melepasnya Jika Ditawar dengan Harga Tak Masuk Akal Ini

By Afif Khoirul M, Minggu, 9 Agustus 2020 | 16:22 WIB

Pemilik rumah menolak untuk menerima kompensasi.

Grid.ID - Ketika ada proyek pembangunan jalan, tak jarang rumah-rumah penduduk menjad korban penggusuran demi proyek.

Namun, biasanya mereka yang menjadi korban penggusuran proyek pembangunan jalan, akan mendapatkan ganti rugi yang cukup besar.

Meski demikian, tak jarang dari mereka yang sudah ditawarai ganti rugi dalam jumlah besar tetapi memilih menolak karena berbagai alasan, salah satunya kisah berikut ini.

Seorang pemilik rumah menolak untuk digusur rumahnya sehingga, rumah tersebut dibiarkan berada di tengah jalan.

Baca Juga: Bukannya Berduka, Situasi di Beirut Lebanon Makin Runyam, Rakyat Melakukan Aksi Massa Besar-besaran Melawan Pemerintah, Sampai Bentrok dengan Petugas Keamanan

Menukil South China Morning Post melalui Oddity Central, pada Jumat (7/8/20) pemandangan rumah berada di tengah jalan raya itu terjadi di provinsi Guangdong China.

Kasus itu bahkan menjadi berita utama yang menggemparkan di China, karena rumah itu menolak untuk pindah.

Meskipun kenyataanya saat ini rumah tersebut justru dikepung jalan raya.

Menurut keterangan, China dikenal dengan rumah paku, di mana pemilik properti alot untuk menerima kompensasi dari pengembang, untuk pembongkaran.

Baca Selengkapnya