Find Us On Social Media :

Ironi Kejam Timor Timur di Tahun 1974, Soeharto Menganggapnya Bakal Menjadi 'Duri', Sementara PM Australia Menganggapnya Tak Layak untuk Merdeka

By Khaerunisa, Jumat, 18 September 2020 | 20:14 WIB

Gough Whitlam - Soeharto

Grid.ID - Timor Leste pernah menjadi bagian dari Indonesia antara tahun 1975 hingga 1999.

Bergabungnya Timor Leste dengan Indonesia terjadi melalui invansi tentara Indonesia terhadap Bumi Lorosae.

Hal itu dilakukan setelah Portugis meninggalkan Timor Leste, wilayah jajahannya selama ratusan tahun.

Rupanya bergabungnya Timor Leste dengan Indonesia tidaklah melewati keputusan yang mudah.

Baca Juga: Rasakan Timah Panas dalam Pertempuran Timor Leste hingga Dipenjara di Pulau Terpencil, Inilah Berliku, 'Si Burung Bernyanyi' Penyampai Berita Perjuangan Bumi Lorosae

Melansir The Strategist (28/1/2020), Australia menjadi negara yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut.

Hal itu diungkapkan dalam buku kebijakan Canberra, dari invasi hingga kemerdekaan, dipamerkan dengan dirilisnya catatan kabinet pemerintahan Howard untuk tahun 1998 dan 1999 oleh National Archives of Australia .

Awal ceritanya adalah di Australia dan bergabungnya Timor Portugis dengan Indonesia tahun 1974–1976.

Merupakan sebuah buku, laporan dan kiriman setebal 900 halaman, yang menunjukkan perdana menteri yang kuat, Gough Whitlam, memaksakan kehendaknya sementara Departemen Luar Negeri menderita dan resah.

HALAMAN SELANJUTNYA>>>