Find Us On Social Media :

Ikhlaskan Perairannya 'Diobok-obok', Filipina: Kebijakan ini Atas Dasar Itikad Baik

By Sosok.id, Sabtu, 17 Oktober 2020 | 13:50 WIB

Laut China Selatan.

Grid.ID - Presiden Filipina telah menyetujui pencabutan larangan eksplorasi minyak dan gas di atau dekat wilayah sengketa Laut China Selatan.

Larangan itu diberlakukan enam tahun lalu karena meningkatnya ketegangan wilayah dengan China, kata seorang pejabat pada 15 Oktober, dikutip dari The Diplomat.

Sekretaris Energi Alfonso Cusi mengatakan perusahaan yang mendapat kontrak untuk mengeksplorasi minyak dan gas di tiga wilayah yang luas di lepas Filipina barat telah diminta untuk melanjutkan operasi pencarian mereka, termasuk di wilayah yang berpotensi kaya minyak dan gas bernama Reed Bank.

Kapal-kapal Tiongkok mencoba mengusir kapal eksplorasi Filipina di Reed Bank setidaknya sekali di masa lalu, dan tidak segera jelas apakah Tiongkok mengetahui keputusan Filipina.

Baca Juga: Saat Bumi Menua dan Lapisan Es Arktik Mencair, Militer China Menjadi Semakin Kuat

Presiden Rodrigo Duterte telah membina hubungan yang lebih dekat dengan Beijing sejak menjabat pada tahun 2016 dan menempatkan keretakan teritorial di backburner di tahun-tahun awal kekuasaannya untuk menghindari menyinggung China.

“Kami perlu mengeksplorasi agar kami dapat mengatasi keamanan energi negara,” kata Cusi dalam sebuah pernyataan.

Dia berterima kasih kepada Duterte karena menyetujui rekomendasi departemen energi untuk mencabut moratorium eksplorasi energi selama bertahun-tahun.

Ladang gas lepas pantai bernama Malampaya, yang lebih dekat ke provinsi Palawan Filipina barat dan memasok sekitar 40 persen dari kebutuhan listrik di wilayah utara Luzon negara itu, mungkin akan habis cadangannya dalam waktu dekat, ungkap pejabat Filipina yang khawatir

BACA SELANJUTNYA>>