Find Us On Social Media :

Selain Jokowi, Berikut Sederet Nama Perwakilan Negara dan Masyarakat yang Ikut Menerima Vaksin Covid-19

By Nisrina Khoirunnisa, Rabu, 13 Januari 2021 | 10:43 WIB

Jokowi

Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa

Grid.ID - Presiden RI Joko Widodo telah menerima vaksin Sinovac untuk pencegahan Covid-19 pada Rabu (13/1/2021) di Istana Negara.

Tidak hanya Presiden Jokowi yang disuntik pagi ini, beberapa nama lainnya perwakilan negara dan masyarakat juga menjadi penerima vaksin Sinovac.

Dilansir dari tribunnews.com, sesi pertama vaksinasi dilakukan oleh Presiden Jokowi yang disusul oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M. Faqih, lalu Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. H. Amiesyah Tambunan, Kiai Ishom PP NU, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, dan diakhiri oleh artis Raffi Ahmad sebagai perwakilan dari anak muda dan masyarakat.

Baca Juga: Doakan Presiden Joko Widodo yang Melangsungkan Vaksinasi Covid-19 Hari Ini, Wakil Bupati Bandung Barat: Semoga Ikhtiar Ini Bermanfaat

Sesi kedua vaksinasi akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebagai perwakilan Kabinet Indonesia Maju, dilanjutkan dengan Prof Dr Unifah Risyidi dari pengurus PGRI, lalu Ronal Tapilatu dari PGI, Agustinus Heri dari KWI, I Nyoman Suarthanu dari PHDI, Partono Bhikkhu N. M dari Permabudhi, dan Peter Lesmana dari Matakin.

Usai selesai vaksinasi yang kedua, akan dilanjutkan sesi 3 yang diawali oleh Kepala BPOM Penny Kusumastuti, pengusaha Rosan Perkasa, dan Sekjen Ikatan Bidan Indonesia Ade Zubaedah.

Baca Juga: Tangan Tenaga Kesehatan yang Suntik Vaksin kepada Jokowi Gemetaran

Perwakilan dari masyarakat dan beberapa profesi juga turut terlibat dalam vaksinasi Covid-19 usai Presiden Jokowi, diantaranya ada Nur Fauzah (perawat), Lusy Noviani (apoteker), Agustini Setiyorini (buruh) dan Narti (pedagang).

Seperti yang diketahui melalui kompas.com, BPOM telah menyatakan vaksin Sinovac dari China telah lulus uji keamanan dan keampuhan.

Tercatat sebesar 65,3 persen tingkat keampuhannya yang sudah melebihi standar dari WHO yakni sebesar 50 persen.

(*)