Find Us On Social Media :

Asuransi Sekaligus Investasi, Ini 5 Hal Dasar yang Perlu Kamu Pahami

By Yussy Maulia, Sabtu, 20 Februari 2021 | 10:39 WIB

Grid.ID – Menjaga kestabilan kondisi finansial menjadi tujuan dari setiap orang di tengah situasi yang tidak menentu seperti sekarang. Maya (30) menjadi satu dari sekian banyak orang yang melakukannya.

Berusia muda, Maya meyakini bahwa perencanaan keuangan yang dilakukan sejak dini dapat menjamin masa depannya. Beragam upaya pun ia lakukan, mulai dari mencatat pendapatan dan pengeluaran hingga melakukan alokasi dana setiap bulan. Selain itu, Maya mulai melirik asuransi dan investasi.

Maya pun berkenalan dengan salah satu produk asuransi yang cukup populer di kalangan masyarakat saat ini, yakni asuransi jiwa unit link.

Unit link merupakan produk asuransi jiwa yang menawarkan manfaat perlindungan jiwa sekaligus manfaat investasi. Bagi wanita karier yang menyukai kepraktisan, asuransi jiwa unit link ini menjawab dua kebutuhan terpenting Maya.

Baca Juga: SuperM Kampanyekan Pentingnya Hidup Sehat dengan Cara Positif

Namun, baru satu tahun berlalu, Maya merasa keputusannya memilih jenis produk asuransi tersebut salah. Pasalnya, ia tidak merasakan imbal hasil dari investasi yang ia lakukan.

Sementara, Maya punya persepsi bahwa asuransi jiwa unit link sama seperti tabungan, di mana premi yang dia bayarkan setiap bulannya akan terus diakumulasi jadi dana asuransi dan investasi. Padahal, asuransi jiwa unit link bukan tabungan.

Cerita Maya tentu menjadi pelajaran bagi para nasabah untuk lebih cermat saat akan memilih produk asuransi jiwa unit link, termasuk memahami terlebih dulu manfaatnya dan risiko yang ada.

Asuransi jiwa unit link dapat memberikan manfaat jangka panjang karena menawarkan masa pertanggungan hingga 99 tahun. Selain itu, jenis asuransi ini lebih fleksibel dalam hal manfaat perlindungan karena kamu bisa menambahkan manfaat perlindungan dengan Asuransi Tambahan (rider) sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Tak Henti-hentinya Pamer Kekayaan yang Tak Habis Tujuh Turunan, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Kepergok Beli Steak Berlapis Emas 24 Karat Seharga Rp 150 Juta!

Namun, asuransi jiwa unit link juga memiliki risiko, khususnya di ranah investasi. Sama seperti investasi pada umumnya, investasi pada unit link juga memiliki potensi untung dan rugi.

Nah, supaya enggak mengalami kejadian yang sama seperti Maya, ada lima hal dasar yang perlu kamu ketahui sebelum memilih asuransi jiwa unit link. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

1. Imbal hasil investasi tidak didapatkan dengan instan

Saat membeli produk asuransi jiwa unit link, kamu tidak harus memahami bahwa perlu waktu untuk menikmati imbal hasil dari investasinya.

Biasanya pada asuransi jiwa unit link, premi yang kamu bayarkan selama lima tahun pertama akan digunakan untuk membayar biaya akuisisi yang dibebankan ke polis.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), biaya akuisisi adalah biaya yang ditanggung oleh nasabah sebagai biaya kegiatan operasional perusahaan, termasuk untuk komisi agen.

Perlu dicatat, biaya akuisisi ini berbeda dengan biaya asuransi. Saat premi digunakan untuk biaya akuisisi, maka biaya asuransi dibayar dengan cara memotong nilai polis. Dengan kata lain, hasil investasimu digunakan untuk membayar biaya asuransi terlebih dulu.

Baca Juga: Kecil-Kecil Cabe Rawit, Anak Kedua Raditya Dika Sudah Punya Saham dan Jadi Investor

Namun, kamu tidak perlu khawatir karena besaran biaya akuisisi akan berangsur semakin ringan setiap tahunnya. Pada tahun pertama, biasanya potongan premi mungkin mencapai 100 persen. Itu sebabnya, nilai investasimu belum berkembang di tahun-tahun pertama.

Pada tahun keenam, barulah premi pada asuransi unit link dapat dialokasikan 100 persen pada investasi. Dana yang diinvestasikan tersebut pun memerlukan waktu untuk bertumbuh. Jadi, unit link harus dipandang sebagai proteksi dan investasi yang sifatnya jangka panjang.

2. Ada risiko nilai investasi menurun

Investasi sifatnya fluktuatif. Ini artinya nilai imbal hasil investasi pada asuransi jiwa unit link juga bisa berubah dan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar modal serta alokasi investasi yang kamu pilih berdasarkan risiko.

Ketika pasar modal mengalami penurunan sewaktu-waktu, kamu mungkin tidak mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan rencanamu.

Oleh karenanya, kamu perlu memahami risiko dari setiap instrumen investasi. Sebab, investasi punya prinsip high risk, high return. Artinya, semakin tinggi return (imbal hasil) yang kamu harapkan, maka semakin tinggi juga risikonya.

Perlu dicatat juga, asuransi jiwa unit link bukan tabungan. Premi yang kamu bayarkan bukan untuk disimpan dan diakumulasi, tetapi sebagian dialokasikan untuk dana investasi yang memiliki risiko fluktuasi.

Baca Juga: Shalom Razade Mulai Disiplin Soal Keuangan Selama Kuliah di London: Jadi Kalau Habis, Enggak Akan Dikasih

3. Cuti premi pada unit link

Nah, salah satu fasilitas yang hanya dimiliki oleh asuransi jiwa unit link adalah cuti premi. Fasilitas ini menawarkan nasabah untuk membayar premi selama periode tertentu saja, setelah itu nasabah dapat memilih untuk tidak lagi membayarkan preminya.

Manfaat utama cuti premi adalah membantu meringankan nasabah ketika sedang dalam masa kesulitan untuk membayar premi. Namun, jika ingin mengambil cuti premi, sebaiknya sesuaikan dengan perencanaan keuangan terlebih dahulu.

Mengutip dari laman perencanaan keuangan Finansialku.com, Senin (31/7/2017), saat nasabah melakukan cuti premi, sebenarnya premi tetap dibayarkan dengan memotong nilai polis atau hasil investasi.

Hal ini akan mengurangi nilai investasi yang terbentuk. Jika nilai investasi tidak mencukupi, kamu harus menambah nilai polis dengan melakukan top-up untuk mengamankan polismu.

Baca Juga: 5 Tips Terbuka Soal Keuangan dengan Pasangan, Nomor 3 Paling Penting!

4. Menukar atau menarik dana investasi

Setiap bulannya, kamu akan memperoleh laporan perkembangan dana untuk membantumu memantau naik atau turunnya dana investasi yang kamu tempatkan di suatu produk investasi. Kamu pun bisa mengevaluasi dan mengelola investasimu lebih lanjut.

Kamu bisa melakukan penukaran dana (switching) dari suatu dana investasi ke dana investasi lainnya. Selain itu, kamu juga bisa menarik dana investasi (withdrawal) tanpa membatalkan polis.

Namun, melakukan switching atau withdrawal pada dana investasi bisa dikenakan biaya. Sebelum melakukannya, pastikan kamu sudah bertanya ke agen asuransi atau perusahaan penyedia asuransi yang kamu punya.

5. Pahami jenis instrumen investasi

Jika ingin mendapatkan investasi optimal melalui unit link, sebaiknya kamu pahami dulu jenis-jenis instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan. Bagi kamu yang belum familiar dengan produk investasi, biasanya perusahaan asuransi akan menawarkan produk dengan berbagai tingkat risiko.

Melansir dari OJK, seperti dikutip dari laman sikapiuangmu.go.id, produk investasi jangka pendek biasanya memiliki risiko lebih kecil, misalnya seperti unit link pasar uang (cash fund unit link) dan unit link pendapatan tetap (fixed income unit link).

Sementara, produk investasi jangka panjang menawarkan timbal balik yang lebih besar, tetapi memiliki risiko yang besar juga. Misalnya saja seperti unit link campuran (managed unit link) dan unit link dana saham (equity unit link).

Baca Juga: Keuangan 4 Zodiak ini Diprediksi Makin Moncer, Paling Beruntung di Tahun 2021!

Memilih agen asuransi yang tepat

Jika disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi finansial, asuransi jiwa unit link bisa jadi asuransi jangka panjang yang bermanfaat. Oleh karena itu, jika ingin membeli produk asuransi jiwa unit link, pastikan kamu memilih agen asuransi yang sudah terpercaya dan mempunyai lisensi resmi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan/atau Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI).

Selain itu, pastikan kamu memilih agen yang dapat memberi informasi secara lengkap dan jelas mengenai produk asuransi jiwa unit link. Mulai dari berapa premi yang harus dibayarkan, periode pembayaran, manfaat produk yang ditawarkan, hingga cara klaim saat terjadi risiko.

Agen juga sebaiknya dapat melakukan assessment atau penilaian terhadap profil nasabah. Hal ini dilakukan untuk membantu nasabah dalam memilih dana investasi yang sesuai dengan kondisi finansial dan profil risiko nasabah.

Baca Juga: Indonesia Siap-siap Resesi Ekonomi, Pakar Finansial Beri 3 Kunci Menghadapi Resesi Ekonomi, Salah Satunya dengan Tetap Belanja Rutin

Namun, apabila ada agen asuransi yang menyampaikan iming-iming nilai investasi yang tinggi atau memberi saran kepadamu untuk memanipulasi informasi riwayat kesehatan, kamu perlu waspada. Bisa jadi, itu adalah trik yang hanya akan merugikan dirimu di masa depan.

Kamu bisa memilih produk asuransi jiwa unit link yang terpercaya dari Prudential Indonesia. Sebagai perusahaan asuransi jiwa yang terdepan, Prudential Indonesia menghadirkan asuransi jiwa unit link dengan manfaat jangka panjang serta fleksibel sesuai dengan kebutuhanmu.

Bagi kamu yang belum familiar dengan investasi, Prudential Indonesia juga akan membantumu memahami serta mengembangkan investasi yang kamu tanamkan. Jadi, kamu bisa mendapatkan manfaat asuransi jiwa unit link yang optimal.

Kalau kamu sudah memiliki produk asuransi jiwa unit link Prudential Indonesia, pastikan polismu tetap aktif supaya tetap mendapatkan perlindungan.