Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Grid.ID - Berada di deretan 'Crazy Rich Surabaya', Melvin Tenggara tidak sekonyong-konyong bebas menghamburkan uang. Justru diakui Melvin Tenggara, pengusaha muda ini dididik keluarga besarnya untuk selalu berhemat. Ya, meski dihujani kekayaan sejak lahir, Melvin Tenggara tak bisa seenaknya mengeluarkan uang tanpa perhitungan matang. Hal itu dituturkan pria yang dijodoh-jodohkan netizen dengan aktris Natasha Wilona ini di tayangan Rumpi Trans TV, Rabu (5/1/2022). "Harus hemat, sih. Jadi misalnya mau beli sesuatu, harus pikir ulang dulu kita bener-bener mampu gak," kata Melvin. Alhasil setiap membeli barang mewah, pengusaha muda ini selalu punya alasan untuk dijelaskan ke keluarganya. Keluarga menerima jika alasan Melvin membeli barang mewah yang sekaligus bisa dijadikan investasi. "Kalo keluarga aku, kamu mau beli barang misal jam, aku bisa jelasin ke mereka ini aman kok investasinya dan lain-lain, mereka oke," tuturnya. Tak hanya itu, kemampuan Melvin untuk membeli barang mewah pun tak jarang menjadi hal yang perlu didiskusikan.
Pasalnya, jika memang belum mampu membeli lunas, keluarga tidak menyarankan Melvin untuk membeli barang mewah tersebut. "Kalo mau beli mobil juga mereka harus make sure kamu mampu gak?" kata Melvin lagi. "Kalo kamu masih ngutang atau nyicil, mereka sih lebih ke gak pengin. Kalo mampu, ya udah beli," tukasnya. Diakui Melvin, keluarga menjadi salah satu faktor penting yang sangat punya andil di hidupnya. Lagipula selain punya usaha sendiri, Melvin merupakan salah satu penerus bisnis keluarga. Keluarga Mevin Tenggara yang memang dikenal sebagai salah satu Crazy Rich Surabaya itu bergelut di bisnis transportasi dan properti. Karenanya tak heran jika keluarga selalu mengarahkan masa depan Melvin, termasuk soal pendidikan. Melainkan menyebut keluarganya juga punya andil besar terhadap pendidikan yang ia tempuh. Pengusaha 30 tahun ini diketahui menyandang sederet gelar akademis dari universitas ternama. Melvin menempuh pendidikan S1 Ekonomi di Indonesia, melanjutkan S2 Ekonomi di Brussels Belgia, dan S2 Hukum di Indonesia.
"Mereka mengarahkan, tapi aku kan yang melihat oke ini emang masuk akal, emang butuh." "Kayak hukum, semua yang kita lakuin gak bisa lepas dari aspek itu, jadi ya kenapa nggak," tandas Melvin.
(*)