Find Us On Social Media :

Laura Basuki Bangga Bermain di Film Before, Now & Then yang Angkat Cerita Perjuangan Seorang Perempuan

By Corry Wenas Samosir, Sabtu, 22 Januari 2022 | 17:27 WIB

Laura Basuki

Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir Grid.ID - Aktris Laura Basuki merasa senang terlibat bermain film Before, Now & Then (NANA).Karena selain tertarik dari segi cerita, Laura Basuki bangga proses penggarapan film Nana (Before, Now & Then) didominasi oleh perempuan.Tak hanya itu, film ini juga digarap oleh sutradara perempuan bernama Kamila Andini."Di sini aku senang banget memerankan seorang perempuan, dengan karakter utamanya perempuan, kemudian di-direct juga oleh seorang perempuan, Kamila Andini, dan banyak sekali tim yang terlibat adalah perempuan," kata Laura Basuki saat Grid.ID temui di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (21/1/2022).Istri Leo Sanjaya ini juga bercerita tentang pengalaman soal syuting film Before, Now & Then (NANA).Menurutnya, film ini memberikan pengalaman baru untuknya. Apalagi banyak sudut pandang tentang seorang perempuan."Ini suatu warna yang baru lagi bagi aku bagaimana film menceritakan seorang perempuan dari sudut pandang mata seorang perempuan," ujar Laura Basuki.Laura Basuki juga tak merasakan perbedaan saat mendapat arahan dari sutradara.Seluruh cerita diambil dari sudut pandang mana saja.

Baca Juga: Jadi Tantangan, Laura Basuki Akui Kesulitan Berdialog Bahasa Sunda di Film Before, Now & Then (NANA) "Sebenarnya enggak ada perbedaan mau sutradara laki-laki atau perempuan, masing-masing punya kacamatanya dan buat aku semuanya menarik mau dibahas dari sudut pandang mata mana pun," tutur Laura Basuki.

Film Before, Now & Then (NANA) bercerita tentang seorang perempuan Indonesia yang hidup di daerah Jawa Barat di era 1960-an yang diangkat dari sebuah kisah nyata kehidupan Raden Nana Sunani. Kisah seorang perempuan yang melarikan diri dari gerombolan yang inginmenjadikannya istri dan membuatnya kehilangan ayah dan anak. Ia lalu menjalani hidupnya yang baru bersama seorang menak Sunda hingga bersahabat dengan salah satu perempuan simpanan suaminya. Sesuai latar tempatnya, film ini akan menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa utama yang dipakai di film.Film “Before, Now & Then (NANA)” berhasil lolos dan terseleksi dalam program kompetisi utama yang merupakan program inti dari Berlinale film festival.Total 18 film terpilih, baik dari sutradara yang telah mapan maupun dari sutradara muda yang sedang naik daun, akan berkompetisi untuk memperebutkan penghargaan ‘Golden Bear’ dan ‘Silver Bear’.Dengan visi merangkul keragaman sinema dan cakupan produksinya yang luas di abad ke-21 ini, program kompetisi ini memiliki tujuan untuk memberi kejutan, menghibur, serta memperkaya tontonan pada para penonton dan profesional industri.Tahun ini film “Before, Now & Then (NANA)” akan berkompetisi bersama film-film dari pembuat film dunia ternama seperti sutradara Carla Simon, Claire Denis, Rithy Panh, Denis.Cote, Paolo Taviani, Ulrich Siedl, Andreas Dresen, Hong Sang Soo, Isaki Lacuesta, dan François Ozon.

Baca Juga: Main di Before, Now & Then (NANA), Laura Basuki Bongkar Alasan Terima Tawaran Jadi Wanita Simpanan

(*)