Find Us On Social Media :

Tahun Lalu Warga Kampung Ini Borong Puluhan Mobil Baru, Kabarnya Sekarang Menyesal

By Octa Saputra, Sabtu, 29 Januari 2022 | 13:12 WIB

Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai.

Grid.ID - Satu kampung, tahun lalu mendadak bikin geger jagad media sosial.

Itu gegera postingan kedatangan truk towing yang mengangkut mobil baru.

Bukan hanya 1, jajaran truk towing pengangkut mobil baru sampai berjejer penuhi jalan kampung.

Yup itulah kejadian tahun lalu di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Waktu itu, warga desa tersebut mendadak jadi miliader dan kemudian memborong mobil baru.

Bukan secara kredit loh ya, warga Desa Sumurgeneng itu ramai-ramai beli mobil baru secara cash keras.Warga di desa tersebut mendapat jadi miliader setelah dapat rejeki nomplok dari hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak.Rejeki nomplok warga Desa Sumurgeneng itu melibatkan Pertamina-Rosneft perusahaan asal Rusia.Setelah hampir setahun berlalu, kini kabar tak mengenakkan datang.

Baca Juga: Mobil Baru Toyota Raize Punya Fitur Engine Start Stop Button, Kalau Parkir Pararel Bagaimana?

Hal itu diketahui saat unjuk rasa warga enam desa di ring perusahaan patunganPertamina dan Rosneft asal Rusia, Senin (24/1/2022), di antaranya Desa Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu.Seorang lelaki tua, Musanam, warga Desa Wadung, mengaku menyesal telah menjual tanah dan rumahnya ke PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) setahun lalu.Kini kakek yang berusia 60 tahun itu sudah tidak lagi memiliki penghasilan tetap, sebagaimana setiap masa panen.Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ia pun terpaksa harus menjual sapi ternaknya."Sudah tak jual tiga ekor untuk makan dan kini tersisa tiga," ujarnya di sela-sela aksi demo.Hal lain juga disampaikan Mugi (60), warga kampung miliarder lainnya.Seusai menjual tanah seluas 2,4 hektare, kini ia kesulitan mendapatkan penghasilan setiap panen.Jika biasanya bisa mendapat Rp 40 juta saat panen, sekarang sudah tak lagi mendapat hasil tersebut."Dulu lahan saya tanami jagung dan cabai, setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta. Kini tak lagi memiliki penghasilan, setelah menjual lahan," ungkapnya.

Baca Juga: Beli Motor Bekas Yamaha NMAX, Rp 17,5 Juta Sudah Dapat yang Pakai ABS

Ia juga bercerita, lahan miliknya dijual sekitar Rp 2,5 miliar kemudian uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sisanya ia tabung.Mugi mengingat, dulu sering didatangi pihak Pertamina saat berada di sawah agar mau menjual lahan.Segala bujuk rayu pun ditawarkan, termasuk tawaran pekerjaan untuk anaknya. Namun hingga kini, tawaran tersebut tak pernah terealisasi."Dulu saya didatangi pihak pertamina agar mau jual lahan, janji diberi pekerjaan anak-anak saya tapi tidak ada sampai sekarang," pungkasnya(*)Artikel ini sudah tayang di Surya.co.id-Ingat Kampung Miliarder di Desa Sumurgeneng Tuban? Kini Banyak Warga di Sana yang Menyesal