Find Us On Social Media :

Gita Sinaga Bongkar Sisi Gelap Dunia Trading hingga Oknum-oknum yang Diduga Berniat Menjerumuskan Orang Demi Keuntungan Pribadi

By Rissa Indrasty, Selasa, 1 Maret 2022 | 20:09 WIB

Gita Sinaga

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Indra Kenz saat ini telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka dengan dakwaan penyebaran berita bohong hingga pencucian uang melalui promosi aplikasi di Binary Options.

Kasus ini mulai mencuat ketika artis Gita Sinaga dan Ichal Muhammad membuat podcast tentang sisi gelap dunia trading.

Hal tersebut pun membuat banyak korban yang akhirnya mulai buka suara dan mulai melaporkan para afiliator Binary Options ke pihak yang berwajib, salah satunya Indra Kenz.

Menanggapi hal ini, Gita Sinaga mendukung pengusutan kasus ini jika memang terbukti memakan banyak korban.

"Apakah pantes atau nggak jadi tersangka kan sebenarnya kasus ini masih berjalan, sebenarnya bukan aku yang harus menjelaskan, tapi menurut aku kalau emang bener-bener menipu dan memang sudah sebanyak itu korbannya, karena korban datang juga ke tempat aku, memang pantas berarti kalu benar," ungkap Gita Sinaga saat dikutip Grid.ID di Live Streaming Rumpi Trans TV, Selasa (1/3/2022).

Pasalnya, Gita Sinaga mendapatkan informasi bahwa aplikasi di Binary Options bukanlah benar-benar aplikasi trading.

"Jadi yang aku dengar gitu kan dia bilangnya trading, yang pertama yang salah itu setelah aku ngobrol sama ada dokter Gema, bahwa aplikasi ini sebenarnya bukan trading, ini tidak hisa disebut trading, ini udah salah karena mereka selalu menyebut trading," ungkap Gita Sinaga.

Di samping itu, banyak data-data yang bukan fakta sebenarnya di aplikasi tersebut.

Baca Juga: Beda Keyakinan dengan Habibi Hood, Gita Sinaga Pasrah

"Lalu kedua kalau nggak salah mereka itu sebenarnya candle atau chart yang dibaca itu tidak bisa dibaca, jadi kalau emang ga ada ilmunya ngapain di share."

"Karena menurut info yang aku tangkap bahwa itu bisa dipermainkan, jadi bukan real, jadi bukan trading kayak misalnya, beli saham A 500 perak, kalau naik jadi 7 ratus, jual, jadi aplikasinya itu kan katanya bisa jadi di copy kemudian dipermainkan, lalu mau pakai cara apapun kan tidak bisa sebenarnya percuma, tidak ada pola yang jelas," ungkap Gita Sinaga.

Selain itu, afiliator yang membuka kursus trading ini diduga memiliki niat untuk menjerumuskan orang-orang untuk keuntungan pribadi.

"Lalu mereka membuat kursus VIP bla bla, menurut juga keterangan hasil obrolan itu, mungkin menghimpun orang lalu kemudian orang itu masuk dari link referral mereka, sehingga kalau lost dari hasil permainan misalnya hari ini aku main Rp 1 juta, lostnya 1-nya Rp 1 juta, 70 persen katanya masuk ke tempat mereka, kenapa mereka semakin banyak yang masuk dari link mereka akan lebih baik kan, begtu," tutup Gita Sinaga.

(*)