Find Us On Social Media :

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko Canangkan Taman Nepenthes di Kebun Raya Bogor Sebagai Wahana Edukasi

By Grid, Selasa, 6 Desember 2022 | 10:31 WIB

Laksana Tri Handoko Kepala BRIN Canangkan Taman Nepenthes di Kebun Raya Bogor Sebagai Wahana Edukasi

Grid.ID - Kebun Raya Bogor merupakan pusat konservasi tumbuhan ex situ dengan fokus 5 pilar kebun raya, yaitu konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan.

Kebun Raya Bogor kembali membuka wahana edukasi Rumah Kaca Taman Nepenthes yang memiliki koleksi lebih dari 50 jenis Nepenthes dengan berbagai keunikannya.

Kebun Raya Bogor memiliki 10 jenis tanaman favorit sebagai obyek wisata di Kebun Raya Bogor, diantaranya yaitu Amorphophallus Titanium (bunga bangkai), Victoria Amazonica ( Teratai Raksasa), Grammatophyllum Speciosum ( Anggrek Macan), Kigelia Africana (Pohon Sosis), Ravenaia Madagascariensis (Pisang Kipas), Lodoicea Maldivica ( Kelapa Kembar), Rafflesia Padma ( Bunga Raflesia), Entada Phaseoloides (Pohon Tarzan), Koompassia Excelsa (Pohon Madu), Coruoupita Gulanensis (Pohon Canon).

Selain jenis tanaman favorit yan hadir di Kebun Raya Bogor, Taman Nepenthes juga hadir dalam upaya pengembangan riset konservasi dan optimalisasi pengetahuan tumbuhan hayati di Kebun Raya Bogor.

Tumbuhan ini banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat. Menurut data IUCN Red List, terdapat 27 jenis kantong semar yang terancam punah, 4 diantaranya merupakan jenis dengan status konservasi Critically Endengered (CR; kritis) dan 4 lainnya berstatus Endengered (EN; terancam).

Keanekaragaman Nepenthes di Kebun Raya Bogor sebagai bentuk pelestarian dari adanya konversi lahan. Hal ini menjadikan Nepenthes masuk dalam kategori tumbuhan langka di IUCN Red List dan tumbuhan yang harus dilindungi dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

”Kami pilih Nepenthes karena itu merupakan salah satu kekayaan hayati Indonesia yang khas. Rata-rata keilmuan tentang kantong semar itu malah kita dapatkan dari ilmuwan luar negeri. Harapannya, Taman Nepenthes ini bisa mendorong peneliti Indonesia mengembangkan penelitian dan menumbuhkan juga minat para pelajar,” ujar Komisaris Utama PT Mitra Natura Raya Heri Erlangga.

”Secara umum, kantong semar tidak boleh diperjualbelikan. Dengan jumlah koleksi yang ada di sini, kita dapat memperbanyak spesies secara artifisial sehingga bisa menjadi komoditas. Nanti, kita juga akan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memastikan pelestarian bisa dijaga sekaligus bisa memberi dampak ekonomi kepada masyarakat,” Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN.

”Tidak hanya untuk riset, tapi juga untuk edukasi generasi muda agar lebih mengenal kantong semar. Jadi, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya,” tambah Laksana.

 (*)