Find Us On Social Media :

Ngaku Dipaksa Telanjang Saat Body Checking, Korban Dugaan Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia Alami Trauma Hingga Sakit

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 9 Agustus 2023 | 14:17 WIB

Rio Motret bersama perwakilan finalis Miss Universe Indonesia 2023 dan tim kuasa hukum saat konferensi pers di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023) malam.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita DesyaningrumGrid.ID - Beberapa finalis Miss Universe Indonesia merasa trauma setelah diduga mengalami pelecehan seksual.Dugaan pelecehan seksual ini terjadi ketika pemeriksaan tubuh atau body checking yang dilakukan secara tiba-tiba.Saat itu, beberapa peserta diminta untuk melepas seluruh pakaian di hadapan beberapa orang, termasuk laki-laki.Ketika berusaha untuk menutupi tubuh bagian atasnya, mereka bahkan dibentak."Dibuka baju, bra-nya dibuka, mereka tutupi (dada), terus dimarahi kan 'Buka! Buka! Jangan ditutupi! Kamu nggak perlu malu karena kalau misalnya di luar negeri kamu itu ditelanjangi' dia bilang gitu," kata Sally Giovanny selaku mantan Provincial Director Miss Universe Indonesia Jawa Barat ketika ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023).Bahkan, beberapa finalis asal Bali mengaku dipotret tubuhnya ketika sedang telanjang.Karena kejadian itu, mereka disebut mengalami trauma hingga gangguan mental."Jadi ada dua anak Bali yang difoto. Itu sangat tidak pantas sekali karena dia sampai kena mental, sampai nangis, sampai gemetar," jelas Rizky Ananda yang merupakan mantan Provincial Director Miss Universe Indonesia Bali.Rizky juga menyebutkan bahwa kondisi anak-anak didiknya semakin parah karena dibully oleh netizen di media sosial.

Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia, Lebih dari 11 Orang Akan Diperiksa Sebagai SaksiTak sedikit netizen yang menyalahkan korban karena tidak berusaha melawan ataupun menolak ketika diminta melepaskan busananya."Sekarang anaknya pun kondisinya sakit. Karena dibully juga," ujar Rizky."Nah ini sih yang saya mau sampaikan ke masyarakat. Jangan sampai mindsetnya masyarakat bilang 'Kenapa nggak menolak aja?'. Coba kalian di posisi di bawah relasi kuasa, itu anak-anak udah nggak bisa berbuat apa-apa lagi," pungkas Rizky Ananda.

(*)