Laporan wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Lembaga Sensor Film (LSF) memastikan bahwa parodi pembacaan teks proklamasi oleh Syakir Daulay tidak menjadi bagian dari adegan film Imam Tanpa Makmum.
Hal itu dijelaskan usai Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) mendatangi LSF untuk mengadukan film garapan Syakir Daulay tersebut.
"Beredar di media sosial ada iklan promosi yang dibuat lead-nya sendiri tapi berbeda dengan materi yang disensorkan LSF," kata kata Nasrullah, Ketua Komisi 1 Bidang Penyensoran Lembaga Sensor Film saat Grid.ID jumpai di kantor LSF di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/9/2023).
Lebih lanjut, LSF juga menyebut bila unggahan video parodi dengan jadwal penyensoran film pun berbeda.
Terlebih konten yang muncul di media sosial bukanlah ranah LSF untuk mengawasi.
"Karena film itu sudah lulus sensor akhir Juni, sedangkan promosi di Instagram Agustus. Jadi tidak ada kaitannya," kata Noorca M. Massardi, ketua subkomisi dialog LSF.
"Bioskop tidak akan menayangkan, bahkan iklan yang tidak ada tanda lulus sensor," jelasnya.
Sebelumnya PB SEMMI mendatangi kantor LSF untuk mengadukan Syakir Daulay serta film garapannya atas parodi proklamasi yang diduga akan menjadi salah satu bagian dari adegan film.
Unggahan parodi pembacaan proklamasi yang dilakukan Syakir Daulay juga sempat mendapat banyak komentar negatif dari netizen.
Meski demikian, Syakir sudah sempat menyampaikan permintaan maaf usai banyak pihak dinilai terganggu atas unggagan tersebut.
Baca Juga: PB SEMMI Adukan Film 'Imam Tanpa Makmum' Garapan Syakir Daulay ke LSF, Ajukan Izin Film Dicabut
(*)