Find Us On Social Media :

Jenazah WNA Ditelantarkan Selama 2 Tahun di Bali, Begini Kondisinya Sekarang

By Grid., Kamis, 5 Oktober 2023 | 11:19 WIB

ilustrasi jenazah

Grid.ID - Tiga jenazah berstatus (WNA) Warga Negara Asing terlantar di Bali.

Dari tiga jenazah WNA dewasa tersebut, 2 di antaranya merupakan warga Australia dan yang lainnya merupakan warga Jerman.

Dikutip dari Tribun-Bali, RSUP Sanglah atau yang kini bernama Rumah Sakit Umum Pusat Prof Ngoerah Bali, kembali melakukan kremasi pada jenazah telantar.Agenda kremasi jenazah telantar ini, memang rutin dilakukan setiap tahunnya. Kali ini pada 2023, sebanyak 16 jenazah dilakukan kremasi yang bertempat di di Krematorium Mumbul.Pemulasaraan jenazah dilakukan dua hari, hari pertama pada, Rabu 4 Oktober 2023 dan Kamis 5 Oktober 2023. Direktur Layanan Operasional RSUP Prof Ngoerah Bali, Dokter I Gusti Lanang, menyatakan dari 16 jenazah terdiri dari 15 jenazah dari RSUP Prof Ngoerah Bali dan satu lagi warga negara asing (WNA) Jerman dari RS Bali Mandara.Proses sehingga akhirnya bisa dikremasi panjang dan rumit.Pihak rumah sakit harus benar-benar  mendapat kejelasan, mereka tidak mendapat pengakuan dari keluarga. Sehingga bisa sah dinyatakan telantar.Kemudian, institusi terkait menyerahkan ke RSUP Prof Ngoerah Bali, dan melakukan kremasi secara massal.Karena proses kremasi jenazah butuh kepastian hukum, ada jenazah sudah dua tahun  disimpan di RSUP Prof Ngoerah Bali.

Baca Juga: Ayahnya Tewas Ditusuk Bule Amerika yang Nikahi Adiknya, Siti Aisyah Bongkar Awal Mula Arthur Mualaf dan Seriusi Saudaranya

"Jenazah ini telantar ada dua tahun Agustus 2021 dan terakhir Maret 2022. Setelah menelusuri kedutaan terkait bisa diserahkan akhirnya memeroleh kejelasan sehingga tidak ada diakui dikategorikan telantar sehingga diambil alih massal," ucapnya.

Lanang mengatakan, pemilihan hari kremasi berdasarkan hari baik menurut agama Hindu.Dari 15 jenazah dari RSUP Prof Ngoerah Bali, delapan diantaranya dewasa dan tujuh masih bayi. Selain itu tiga WNA.Satu Jerman dan dua orang Australia. Pembiayaan kremasi jenazah terlantar dari program corporate social responsibility (CSR). Jumlah biaya pembebasan perawatan dan penitipan jenazah di RSUP Prof Ngoerah Bali sebesar Rp. 2.386.276.800.  (*)Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul 16 Jenazah Telantar Kembali Dikremasi RSUP Prof Ngoerah Bali, Tiga Orang Diantaranya WNA