Find Us On Social Media :

4 Fakta Hari Keluarga Nasional yang Diperingati Hari Ini 29 Juni 2018

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 29 Juni 2018 | 16:00 WIB

Ilustrasi peringatan Hari Keluarga Nasional

Laporan Wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu W.
 
Grid.ID - Harta yang paling berharga adalah keluarga.
 
Istana yang paling indah adalah keluarga.
 
Lirik lagu di atas pasti sudah tidak asing lagi buat kalian kan?
 
Yap, lagu berjudul 'Keluarga Cemara' tersebut menjadi soundtrack sinetron dengan judul yang sama.
 
(Baca: Krim Cukur Bisa Bantu Atasi Sunburn, Aman Nggak ya? Simak Penjelasan dari Ahlinya yuk)
 
Lagu bertemakan keluarga tersebut melekat, sebab siapapun pasti merasakan hal yang sama.
 
Ada yang sudah tahu belum jika perayaan untuk keluarga dijadikan hari penting secara nasional?
 
Tepat hari ini, masyarakat Indonesia sedang memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) Jumat, (29/6/2018).
 
Hal tersebut disampaikan oleh akun Instagram Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) @bkkbnofficial.
 
(Baca: Sang Anak Tanya Soal Ayah, Reaksi Jessica Iskandar Kebingungan)
 
 
Ternyata dibalik perayaan Hari Keluarga tersebut ada beberapa fakta yang menarik loh. 
 
Berikut empat fakta sejarah lahirnya Hari Keluarga Nasional yang  berhasil Grid.ID kutip dari berbagai sumber.
 
1. Diperingati setiap tanggal 29 Juni
 
Hari keluarga pertama kali diperingati pada tahun 1993 di Lampung.
 
Sedangkan keputusan Hari Keluarga Nasional menjadi hari penting jatuh pada tahun 2014.
 
Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 39 Tahun 2014, yang menetapkan Hari Keluarga Nasional diperingati setiap tanggal 29 Juni.
 
(Baca: Nia Ramadhani Lakukan Foto Keluarga, Netizen Malah Salfok dengan Tangga)
 
2. Sudah ada sejak Era Soeharto
 
Walaupun baru diresmikan di tahun 2014, tetapi peringatan Hari Keluarga Nasional sudah dilakukan sejak zaman Presiden Soeharto.
 
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, bahwa pada 29 Juni 1993 telah diperingati Harganas di Lampung.
 
Upaya tersebut untuk mengingatkan masyarakat Indonesia mengenai arti pentingnya keluarga.
 
Dimulai dari sebuah keluarga, kita berperan dalam sebuah kemajuan dan persatuan bangsa.
 
(Baca: Jadwal Babak 16 Besar Piala Dunia 2018, Wakil Asia Jepang Hadapi Lawan Tangguh)
 
3. Kembalinya para pejuang pada keluarga
 
Indonesia memang sudah merdeka pada 17 Agustus 1945.
 
Namun saat itu, Belanda belum mau pergi begitu saja dari Indonesia, sehingga banyak pejuang yang masih harus berjuang.
 
Setelah Belanda menyerah, situasi dianggap kondusif pada tahun 1949.
 
(Baca: Turut Berkomentar Dalam Unggahan Kahiyang Ayu, Inul Daratista Justru Tuai Kritikan)
 
Pada 24-29 Juni 1949, tentara Belanda secara bertahap ditarik ke luar dari Yogyakarta.
 
Kemudian pada tanggal 29 Juni 1949, Yogyakarta sudah bebas dari tentara Belanda.
 
Saat itulah para pejuang pulang dan kembali berkumpul bersama keluarganya.
 
Kala itu, Soeharto yang masih menjadi pemimpin tentara melaporkan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
 
Laporan berisi tentang pemberitahuan bahwa seluruh pejuang telah kembali kepada keluarganya masing-masing.
 
(Baca: Terungkap Penyebab Jasad Korban Kapal Sinar Bangun Susah Diangkat)
 
Momentun inilah yang dijadikan sebagai tonggak lahirnya Hari Keluarga Nasional.
 
4. Dimulai program Keluarga Berencana (KB)
 
Program Keluarga Berencana dimulai pada tahun 1957.
 
Terbentuknya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) itu difokuskan pada penurunan angka kematian ibu hamil dan melahirkan.
 
Pelaksanaan KB menjadi gerakan nasional yang secara resmi dilakukan pada 29 Juni 1970, bersamaan dengan berdirinya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (*)