Find Us On Social Media :

Soal Produk Ilegal, Dede Yusuf Imbau Artis Tak Asal Terima Endorsement

By Siti Sarah Nurhayati, Minggu, 12 Agustus 2018 | 11:49 WIB

Dede Yusuf dan Gilang Dirga saat dijumpai Grid.ID dalam acara yang diadakan BPOM di Car Free Day, Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2018).

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati

Grid.ID - Dede Yusuf, mantan selebriti yang kini menjadi Ketua Komisi IX (Tenaga Kerja, Kependudukan, Kesehatan) DPR RI, mengungkapkan jika Indonesia adalah market terbesar untuk produk-produk ilegal.

Banyak obat-obatan serta makanan ilegal yang diselundupkan ke Indonesia dan diperjualbelikan melalui media sosial.

Produk ilegal itu bisanya diekspor dari negara luar, bahkan setiap bulannya pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berhasil mengamankan ratusan hingga miliaran produk ilegal.

(Baca juga: Imbas Kasus Penipuan, Elly Sugigi Malah Kebanjiran Rezeki dari Endorse)

"Ada produk obat yang mungkin, makanan kaleng dan sachet palsu, produk ini yang jadi keprihatinan kita,"

"Jadi mungkin kalau dulu saya enggak makan bakso pakai borak mungkin sekarang bisa lebih tinggi lagi," ungkap Dede Yusuf saat dijumpai Grid.ID dalam acara yang diadakan BPOM di Car Free Day, Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2018).

Tak hanya itu, tak jarang banyak juga selebriti Tanah Air yang turut merekomendasikan produk-produk yang belum diketahui legal atau ilegalnya.

(Baca juga: Duh! Nikita Mirzani Masih Ditawari Endorse Baju Seksi, Diambil?)

Sehingga Dede Yusuf mengingatkan agar para selebriti yang menerima endorsement lebih berhati-hati lagi terhadap produk yang mereka iklankan di media sosialnya.

"Termasuk artis jangan main endorse saja ternyata palsu, kalau yang bagus enggak apa-apa. Dicek dulu, benar enggak ada izin edarnya dari badan POM," katanya.

Tak hanya itu, Dede juga mengibau pada masyarakat agar selalu mengecek KLIK (Kemasan, Label, Izin dan Kadaluarsa) setiap produk sebelum melakukan pembelian.

(Baca juga: Lucinta Luna Beberkan Besaran Tarif Jasa Endorsementnya loh!)

"Oleh karena itu sadari, mari kita ikut badan POM cek pertama tanya kemasan, lalu label, izin edar dan kadaluarsa," tukasnya. (*)