Parapuan.co - Nama Alamanda Shantika tentu sudah tak asing lagi dalam dunia teknologi.
Perempuan dan teknologi sudah menjadi identitas yang mengalir dalam diri dara cantik berusia 32 tahun tersebut.
Sosok perempuan di balik kesuksesan Gojek ini sudah terjun dalam bidang teknologi sejak remaja.
Baca Juga: Andalkan Resep Ayah, Eugenie Patricia Berhasil Kembangkan Puyo Dessert
Saat remaja perempuan di masanya lebih suka bermain dengan teman dan kurang menyukai matematika, hal berbeda dialami perempuan yang akrab disapa Ala ini.
Kecintaannya dengan dunia coding dan programming tumbuh sejak dirinya menginjak usia 13 tahun dan menariknya ia mempelajarinya secara otodidak.
Sebelum itu, sang ayah mengenalkannya tentang matematika dasar sejak Ala empat tahun dan ia pun mulai menyukainya.
Berkat kecintaannya dengan dua bidang tersebut, Ala pun memilih menjalani kuliah dengan double degree, Matematika dan IT di Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Baca Juga: Keren! Cuman Modal Rp3 Juta, Maharani Kemala Sukses Bangun MS Glow
Perjalanan hidupnya juga tak selalu berjalan mulus, terlebih di masa saat dirinya tengah mengenyam bangku perkuliahan, sang ayah jatuh stroke.
Ala dipaksa berjuang untuk tetap bisa bertahan hidup, dikarenakan kondisi perekonomian keluarganya yang menurun drastis.
Dalam kanal YouTube Gita Wirjawan, Ala sempat membagikan cerita perjalanan kehidupan karirnya sebelum hingga akhirnya bisa membangun Gojek bersama Nadiem Makarim dan kini memiliki Binar Academy.
"Untuk bertahan hidup, saya pernah jualan DVD bajakan, jualan tokek, pernah jadi guru privat juga," tutur Ala dalam video YouTube berjudul "Alamanda Shantika: Teknologi Perlu Hati Nurani | Endgame S2E04".
Baca Juga: Catat! Ini Pentingnya Keluarkan Potensi Kemajuan Diri dan Lingkungan
Tujuh tahun kuliah di dua jurusan, tahun 2009 Ala mendapat permintaan dari temannya untuk membuatkan website dan terus berlanjut hingga banyak orang mempercayai dirinya.
Seiring berjalannya waktu, di umur 21 tahun Ala sudah bisa menghasilkan uang dan mampu mengembalikan ekonomi keluarganya yang sempat goyah.
Namun di titik yang sama, Ala merasa ada yang kurang dalam dirinya dan ia membutuhkan mentor untuk jadi pembimbing.
Ala pun banting stir dan memilih untuk memulai karirnya lagi dari nol.
Di tahun 2012, Ala memulai karirnya sebagai Head of Technology dan UI/UX di BerryBenka, kemudian ia juga sempat bekerja di KartuKu.
Baca Juga: Kenalan dengan Bonang Matheba. Influencer Afrika Selatan Inspiratif!
Di KartuKu, Ala bertemu dengan Nadiem Makarim yang mengajaknya untuk membuat Gojek dan ia pun mengaamiininya pada tahun 2014.
Tak butuh lama, setelah menjadi freelance consultant di Gojek, Ala pun mendapatkan tawaran untuk menjadi Vice Precident of Product pada Mei 2015.
Kemudian di Mei 2016 hingga September 2016, Ala diberikan amanah sebagai Vice President, People’s Journey - People and Culture di Gojek.
Berhasil mengubah perilaku masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dengan aplikasi buatannya, Gojek, di penghujung 2016 Ala pun memutuskan hengkang dari Gojek.
Baca Juga: CEO P&G Alexandra Keith: Bungkam Sangsi dengan Prestasi
Keputusan tersebut diambil oleh Ala dengan keadaan belum menentukan karir selanjutnya, kala itu ia ingin beristirahat sejenak.
Selang dua hingga tiga bulan setelahnya, Ala pun merilis Binar Academy bersama dengan teman-temannya yang kini bergabung dalam tim Binar Academy.
Hal yang melatarbelakangi dirinya membentuk Binar adalah setelah melihat kurangnya sumber daya manusia dalam bidang coding dan programming.
Meski terlihat sebagai sekolah di bidang teknologi, namun Ala menuturkan bahwa yang diajarkan dalam Binar Academy tidak hanya tentang teknologi.
Baca Juga: Mengenal Komunitas Ibu Punya Mimpi, Wadah Perempuan Pengusaha
"Mungki kelihatannya Binar itu sekolah teknologi, sekolah inovasi. Cuma tujuan saya sebenarnya itu menciptakan orang-orang yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, di mana orang-orang yang punya hati. Jadi, pintar itu bukan cuma di otaknya, tapi dia juga punya hati," terang Ala.
Hingga kini dalam kurun waktu tiga tahun, Binar Academy telah menghasilkan lebih dari 2.000 coder baru.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ratu Monita |
Editor | : | Linda Fitria |
KOMENTAR