Parapuan.co - Program pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga telah dimulai sejak pertengahan Januari lalu.
Diberikan secara gratis, program vaksinasi booster ini terutama ditujukan untuk kelompok lansia dan penderita imunokompromais.
Selain itu, penerima vaksin booster juga minimal sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau dua kali suntik, dengan jangka waktu minimal 6 bulan setelah penyuntikan dua dosis.
Adapun kombinasi vaksin booster akan diberikan sesuai dengan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri, serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI, yaitu:
Untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca.
Untuk vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna.
Seperti vaksinasi dosis pertama dan kedua, ada beberapa keluhan dan efek samping normal yang dialami beberapa penerima vaksin.
Misalnya rasa nyeri di area bekas suntikan, sakit kepala, rasa lelah, lapar berlebihan, bahkan demam.
Namun sebagian orang merasakan efek samping lainnya dari vaksinasi dosis ketiga ini, yakni rasa nyeri di sekitar ketiak, terutama di bagian lengan yang disuntik vaksin.
Baca Juga: Dokter Ungkap Seberapa Perlu Penyintas Covid-19 untuk Mendapat Vaksin Booster
Dilansir dari ABC menurut laporan Therapeutic Goods Administration's Covid tahun 2022, rasa nyeri di ketiak setelah vaksin booster disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening (juga disebut limfadenopati).
Penulis | : | Dinia Adrianjara |
Editor | : | Dinia Adrianjara |
KOMENTAR