Dalam pementasan yang akan mengikutsertakan para penari profesional dan penyair tanah air ini, keenamnya harus mampu mengekspresikan kutipan puisi dalam bentuk cerita yang mampu menggugah emosi penontonnya.
"Jadi para penyair-penyair itu kaya mas Wiji (Wiji Thukul), WS Rendra, Sapardi itu kan orang orang terdahulu, senior-senior, juga puisi itu kan berkesan banget bagi yang senior-senior ya."
"Mereka ingin tahu ini puisi ini loh saat aku menyatakan cinta ke istriku," ujar Teuku Rifnu Wikana mengungkapkan tujuan pementasannya kali ini.
Baca Juga : Perankan Teater Cinta Tak Pernah Sederhana, Reza Rahadian Kesulitan Hadapi Naskah dari Kumpulan Puisi
Rifnu, panggilan akrabnya, menunjukkan kalau pementasan ini sangat menarik karena berbentuk nostalgia yang dipentaskan dalam bentuk drama.
"Biasanya itu kan puisi gitu kan, deklamasi tapi ini kan jadi alur seperti ini yang jadi notabene dari penyair satu ke penyair satunya lagi kan beda, karakternya beda," tambah Rifnu.
"Dan di sini itu bisa jadi satu yang nyatuin itu ya sutradara dan rohnya diberikan dari teman teman semua," tandasnya. (*)
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Ria Theresia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |