Laporan wartawan Grid.ID, Ria Theresia Situmorang
Grid.ID - Beberapa aktris dan aktor kawakan dalam negeri akan bergabung dalam sebuah pementasan konser musikal bertajuk Cinta Tak Pernah Sederhana.
Dalam pertunjukkan ini, Reza Rahardian, Chelsea Islan, Marsha Timothy, Teuku Rifnu Wikana, Atiqah Hasiholan dan Sita Nursanti akan saling beradu akting, koreografi serta tarik suara dalam pementasan yang akan digelar di Taman Ismail Marzuki pada Jumat (15/3/2019) mendatang.
Saat ditemui Grid.ID dalam sesi latihan pada Rabu (13/3/2019) di Kantor Kemendikbud, Jakarta Selatan, Chelsea Islan mengungkapkan antusiasmenya bisa bermain teater bersama aktor dan aktris senior.
Baca Juga : Dapat Tantangan Baru di Panggung Teater, Chelsea Islan Sempat Kesulitan Perankan Monolog
"Aku sih seneng banget bisa terlibat di teater dan terima kasih juga sama teh Happy (Happy Salma selaku produser) sama Titimangsa Foundation karena sudah dikasih kesempatan," bukanya.
"Untuk yang kali ini beda banget sama yang sebelumnya karena ini kita harus mempresentasikan puisi yang sama dengan aslinya jadi kita ada improvisasi." lanjut Chelsea Islan.
"Bedanya, ini ada musiknya maksudnya musikal kan harus menyesuaikan dengan musik dan koreografi. Bedanya sih di situ dan hafalannya juga 100 persen," jelasnya.
Baca Juga : Happy Salma Akui Debat Calon Wakil Presiden 2019 Pengaruhi Jumlah Penonton Teater Cinta Tak Pernah Sederhana
Dalam pementasan yang akan mengikutsertakan para penari profesional dan penyair tanah air ini, keenamnya harus mampu mengekspresikan kutipan puisi dalam bentuk cerita yang mampu menggugah emosi penontonnya.
"Jadi para penyair-penyair itu kaya mas Wiji (Wiji Thukul), WS Rendra, Sapardi itu kan orang orang terdahulu, senior-senior, juga puisi itu kan berkesan banget bagi yang senior-senior ya."
"Mereka ingin tahu ini puisi ini loh saat aku menyatakan cinta ke istriku," ujar Teuku Rifnu Wikana mengungkapkan tujuan pementasannya kali ini.
Baca Juga : Perankan Teater Cinta Tak Pernah Sederhana, Reza Rahadian Kesulitan Hadapi Naskah dari Kumpulan Puisi
Rifnu, panggilan akrabnya, menunjukkan kalau pementasan ini sangat menarik karena berbentuk nostalgia yang dipentaskan dalam bentuk drama.
"Biasanya itu kan puisi gitu kan, deklamasi tapi ini kan jadi alur seperti ini yang jadi notabene dari penyair satu ke penyair satunya lagi kan beda, karakternya beda," tambah Rifnu.
"Dan di sini itu bisa jadi satu yang nyatuin itu ya sutradara dan rohnya diberikan dari teman teman semua," tandasnya. (*)
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Ria Theresia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |