Grid.ID - Belum lama ini seorang pria bernama Hori (42) tega menggadaikan istrinya dengan uang senilai Rp250 juta.
Selain menggadaikan istrinya, Hori juga membunuh pria yang menjadi penggadai istrinya.
Hal ini lantaran tidak bisa menebus utang, Hori berniat membunuh Hartono yang justru menewaskan Muhammad Toha (34).
Baca Juga: Kepalang Tanggung! Tak Hanya Gadaikan Istri Seharga Rp250 Juta, Pria Ini Juga Jual Anaknya
Pembunuhan salah sasaran ini kemudian diselidiki lebih lanjut yang bermuara pada indikasi jual beli manusia.
Selain menggadaikan istri, Hori ternyata juga pernah menjual anak kandungnya dengan uang senilai Rp500 ribu.
Keterangan tersebut disampaikan oleh istri Hori yang bernama Lasmi (34).
Terungkap jika Lasmi sudah menikah dengan Hartono, pria yang menerima gadai istri Hori.
Saat dimintai keterangan polisi, Lasmi membantah tudingan dirinya digadai pada Hartono, dan menyebut mereka sudah menikah secara siri.
Baca Juga: Polisi Sebut Tak Ada Bekas Sperma atau Hamil, Prada DP Beri Kesaksian Palsu?
Hal ini terkuak dalam perbincangan antara Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban dengan Lasmi dan Hartono di Mapolres Lumajang, Jumat (14/6/2019).
"Kami lakukan interogasi kepada keduanya untuk mengetahui persoalan dalam perkara tersebut," ujar Arsal.
Dalam keterangan Lasmi, ia menyebut kalau tidak ada jaminan utang, melainkan ia pilih pergi sendiri karena merasa ditelantarkan Hori.
"Kasus ini pelik. Rupanya Lasmi memilih pergi sendiri karena merasa ditelantarkan oleh Hori," imbuhnya.
Lasmi mengaku tidak diberi nafkah, juga beberapa kali mendapatkan tindak kekerasan dari Hori alias kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Berujung jatuh cinta, akhirnya Hartono dan Lasmi malah menikah pada April 2019 lalu.
"Karena ada kasus pembunuhan, indikasi penipuan, perdagangan orang, juga perzinahan.
"Ini yang masih kami dalami lagi supaya persoalannya clear," pungkas M Arsal Sahban.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul Berujung Jatuh Cinta, Istri yang Digadai Rp250 Juta Akui Selingkuh dan Sudah Nikah Siri dengan Pegadai
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |