Grid.ID - Farhat Abbas beberapa waktu yang lalu sempat menghebohkan publik setelah mengunggah sebuah video permintaan maaf Galih Ginanjar.
Perekaman video tersebut dilakukan Farhat Abbas di dalam penjara.
Farhat Abbas kemudian membagikan video permintaan maaf Galih Ginanjar di akun media sosial peribadinya.
Atas tindakan Farhat Abbas tersebut, Galih Ginanjar dan Pablo Benua harus rela dijebloskan ke sel tikus.
Pihak kuasa hukum Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari pun mengecam tindakan Farhat Abbas.
Pindahnya Galih dan Pablo ke dalam sel tikus pun menyita perhatian publik.
Banyak publik yang penasaran seperti apakah wujud dari sel tikus yang konon ditakuti oleh banyak narapidana.
Namun pihak kepolisian, diwakili oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono membantah adanya sel tikus di Rutan Polda Metro Jaya.
Hal tersebut disampaikan Argo dalam tayangan SILET, yang diunggah di kanal Youtube RCTI-Infotainment, Selasa (8/8/2019).
"Jadi di Rutan Polda Metro Jaya itu tidak ada sel tikus, sel kucing juga tidak ada, adanya rutan untuk manusia," ungkap Argo Yuwono.
Meski tidak ada yang namanya sel tikus, Argo mengungkapkan bahwa ukuran setiap sel berbeda-beda.
"Jadi kapasitasnya itu berbeda-beda, kadang kapasitasnya bisa 50, 30, 20,"
Baca Juga: Galih Ginanjar Dijebloskan ke Dalam Sel Tikus, Begini Reaksi Fairuz
"Ada juga yang kapasitasnya cuma empat, itu tergantung pada luas dari ruangan sel itu sendiri," imbuh Argo.
Argo Yuwono menyebutkan bahwa ruang tahanan juga disesuaikan dengan jumlah tahanan.
"Namanya tahanan di Polda Metro itu kan melebihi batas mas, jadi penataan tahanan itu dari Dirtahti (Direktur Tahanan dan Barang Bukti),"
Baca Juga: Jessica Wongso Ungkap Betapa Seramnya Sel Tikus, Namun Galih Ginanjar Justru 'Betah'
"Jadi semisal ada ruangan cuma isi empat orang, pas keluar dua, tinggal dua, ya bisa ditaruh di situ," imbuh Argo.
Meski tidak membenarkan adanya sel tikus, namun sel untuk tahanan yang melanggar peraturan berat memang nyata adanya.
Sel tersebut hanya bisa menampung tahanan maksimal dua orang.
Para tahanan tidak bisa leluasa beraktifitas di luar ruangan seperti biasanya pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, dan tidak bisa leluasa menemui pembesuk.
Melansir laman Kompas.com, gerbang sel tak akan dibuka sampai masa sanski warga rutan habis.
Argo Yuwono bahkan menyebutkan bahwa Farhat Abbas telah mengelabuhi petugas yang tengah berjaga.
"Orang yang berbuat tidak baik itu kan tentunya ingin menggunakan modus tersendiri untuk mengelabui petugas, kelengahan petugas dan sebagainya," kata Argo, dikutip dari laman Kompas.com.
Disebut telah menyelundupkan ponsel ke dalam Rutan, Farhat Abbas justu mengelak dan menyebut pihak kepolisian telah zalim terhadapnya.
Hal tersebut disampaikan Farhat Abbas dalam balasan komentar di Instagram pribadinya.
"Kalian zalim ya, orang merekam video positif dan bagian dari mediasi aja kalian hukum ke sel sempit, gelap, dan terkunci," tulis Farhat Abbas.
(*)
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |